Fadli Zon: Saya Orang Pertama Usul Anies Sebagai Cagub DKI, Materainya Darurat Pakai Ludah Saya

Anggota Komisi I DPR sekaligus Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengaku sebagai orang pertama yang mengusulkan Anies Baswedan maju jadi calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017. Dia menyebut dirinya juga yang menulis perjanjian politik terkait Pilkada DKI 2017.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Menurut Fadli, perjanjian itu antara Anies, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Dia bilang pengusulan Anies saat itu jelang akhir pendaftaran cagub cawagub ke KPU di 2017.

Fadli menyebut dirinya yang menulis perjanjian politik itu pakai tulisan tangannya serta ludahnya untuk menempelkan materai karena kondisi darurat.

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

"Saya adalah orang pertama yang mengusulkan pencalonan Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI di saat-saat akhir sebelum penutupan pendaftaran KPU. Saya pula yang menulis “perjanjian politik” Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Gerindra) dan Salim Segaf al Jufri (Ketua Majelis Syuro PKS). Selain dengan tulisan tangan, materai nya pun darurat pakai ludah saya," kata Fadli, dalam keterangannya yang dikutip pada Senin, 18 Desember 2023.

Prabowo berbincang bersama Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno

Photo :
  • VIVA/Anwar Sadat
Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

Fadli mengatakan dirinya jadi saksi dan pelaku dalam peristiwa politik tersebut. Menurut dia, Prabowo berjiwa besar mendukung Anies maju sebagai Gubernur DKI.

Bahkan, dia menyebut Prabowo juga menginstruksikan seluruh anggota DPR RI, DPRD Provinsi hingga anggota DPRD Kabupaten/Kota Partai Gerindra seluruh Indonesia. Ia bilang inttruksi Prabowo ke kader Gerindra yang berjumlah ribuan itu agar berkontribusi bantu dana dengan cara pemotongan gaji serta hadir ke Jakarta sebagai Tim Pemenangan di setiap kelurahan di Jakarta.

"Begitu ketatnya persaingan Pilgub waktu itu. Dan, alhamdulillah, Anies-Sandi menang. Itulah faktanya," jelas Anggota Komisi I DPR tersebut.

Kemudian, ia mengatakan, di zaman simulakra seperti saat ini, di mana realitas palsu mudah sekali diciptakan dan disebarluaskan. Maka itu, Fadli menekankan perlunya pemimpin yang autentik dan berkarakter, bukan pesolek.

"Kita membutuhkan pemimpin autentik dan bukan pesolek. Kita butuh pemimpin berkarakter, yang sudah selesai dengan dirinya. Bukan petugas partai, bukan pula ronin," tutur Fadli.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya