Bawaslu Buka Suara soal Kehadiran Anggota TNI Aktif Mayor Teddy di Debat Capres

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja
Sumber :
  • VIVA/Rosikin

Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia buka suara soal kehadiran anggota TNI aktif, yaitu Mayor Inf Teddy Indra Wijaya pada saat debat perdana yang diselenggarakan oleh KPU RI pada tanggal 12 Desember 2023 lalu. Mayor Teddy, merupakan seorang TNI AD.

Bungkam Irma Nasdem, Refly: Harusnya Semua Anggota DPR Itu Oposisi Terhadap Pemerintah!

Namun, dia juga merupakan seorang ajudan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto. Sehingga hadirnya Teddy menjadi sorotan publik.

VIVA Militer: Mayor Inf Teddy Indra Wijaya dibelakang Gibran Rakabuming Raka

Photo :
  • Twitter
Sosok Jenderal Kopassus di Balik Operasi 20 Menit Rebut Homeyo dari Tangan OPM

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengaku akan mengkaji terlebih dahulu potensi pelanggaran yang dilakukan Mayor Teddy dan bakal menyampaikan ke Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

"Sudah kita telusuri, betul dan akan kita sampaikan ke panglima TNI. Kita kaji dulu sekarang, kita sampaikan ke panglima tni untuk tindak lanjut terhadap jika terdapat dugaan pelanggaran terhadap netralitas TNI, karena itu berkaitan dengan netralitas TNI," kata Bagja kepada wartawan di Jakarta Pusat, Senin, 18 Desember 2023.

Kontestasi Tak Hanya Berebut Kursi dan Dibagi-bagi, Alasan Ganjar Tak Mau Gabung Pemerintah

Bagja menambahkan pihaknya belum dapat memastikan apakah kehadiran Mayor Teddy di dalam acara debat capres itu terbukti melanggar netralitas TNI. Namun, ia beserta pihaknya melakukan kajian dari berbagai temuan termasuk media sosial yang viral.

"Dari bawaslu, dari temuan kami. Tentu akan kita temukan dulu ya, ini dimasukkan, ini di medsos sudah ramai sudah sampai di kami, sudah sampai di tempat saya, juga sudah kami teruskan," ucap Bagja.

Di sisi lain, Bagja meminta kepada seluruh masyarakat agar tak memberi informasi hoaks atau tidak benar terkait rangkaian penyelenggaraan pemilu 2024. 

Ia pun menyebut ada satu informasi yang kebenarannya diragukan, terkait surat suara yang sudah tercoblos, namun saat ditelusuri, itu merupakan pemilu tahun 2011.

"Mohon kemudian itu tidak menambah-nambahkan dibawahnya itu, karena hal itulah yang menambah keruh suasana, jadi kami sampaikan tahun 2019 memang ada terjadi dan itu sudah selesai 2019, bukan di tahun 2024 ini," kata Bagja.

"Ini banyak juga beberapa medsos yang bermasalah juga nih video, kami mewanti-wanti masyarakat yang misalnya kemarin ada di kota mana tentang kotak suara sudah sampai sudah tercoblos dan lain lain rupanya itu tahun 2011 bukan 2024," sambungnya.

Sebagai informasi, Kemunculan Mayor Inf Teddy Indra Wijaya, seorang prajurit TNI AD yang merupakan ajudan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto pada saat debat perdana yang diselenggarakan oleh KPU RI pada tanggal 12 Desember 2023 lalu viral di media sosial.

Kemunculan Mayor Teddy dengan menggunakan baju warna biru muda yang menjadi pakaian khas Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran itu menjadi sorotan. Kehadiran Mayor Teddy tersebut menimbulkan pertanyaan besar terkait netralitas TNI dalam Pemilu 2024 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono pun angkat bicara. Menurut Julius, kehadiran Mayor Teddy dalam debat perdana Capres-cawapres yang diselenggarakan oleh KPU RI itu murni dalam kapasitas dirinya sebagai ajudan Menhan RI Prabowo Subianto.

Dia menegaskan, bahwa kehadiran Mayor Teddy tersebut tidak mewakili institusi TNI. Sehingga tidak bisa dikaitkan dengan netralitas TNI dalam pesta demokrasi mendatang.

"Dia hanya ajudan yang mengikuti kegiatan Menhan (Prabowo Subianto). Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi (ajudan melekat ikut kegiatan Menhan)," kata Laksda TNI Julius Widjojono saat dikonfirmasi awak media, Senin, 18 Desember 2023.

Terkait dengan penggunaan seragam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran, Julius menegaskan, bahwa penggunaan pakaian yang digunakan Mayor Teddy pun dalam kapasitas dirinya sebagai ADC atau ajudan pribadi Menhan Prabowo Subianto, bukan sebagai tim sukses salah satu paslon capres-cawapres yang ikut dalam kompetisi Pilpres 2024 mendatang.

"Dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu," ujarnya.

Rakornas Gerindra di Kemayoran, Jakpus.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Yeni Lestari

Laksda TNI Julius pun menegaskan kehadiran Mayor Teddy tidak bisa pula disimpulkan sebagai seorang prajurit aktif yang ikut dalam kampanye politik atau mendukung salah satu paslon tertentu.

"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye," katanya.

"Jadi sekali lagi, kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan, tidak lebih," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya