TKN Fanta Sebut Buku “Politik Gemoy” untuk Jawab Cacian Prabowo Cuma Bisa Joget

Pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Tim Kampanye Nasional Fanta Prabowo-Gibran meluncurkan buku berjudul Politik Gemoy: Keberpihakan Pemuda pada Prabowo-Gibran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2024.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Dalam acara itu, Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Hasan menyebut buku itu menjadi jawaban atas tudingan yang menyebut bahwa Prabowo-Gibran cuma bisa joget saja.

"Dalam kesempatan ini kami meluncurkan satu buku yang judulnya Politik Gemoy: Keberpihakan Pemuda pada Prabowo-Gibran. Kenapa ini penting? Ini sekaligus menjawab tuduhan atau cacian bahwa tim Prabowo-Gibran ini cuma bisa joget saja," kata Arif.

PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini

Ilustrasi warga mengikuti pemungutan suara ulang pemilihan umum (pemilu) 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Arif menjelaskan, buku tersebut berisi gagasan-gagasan politik Prabowo-Gibran yang mengutamakan pengembangan pemuda. Salah satu yang menjadi fokus dalam gagasan dalam buku 'Politik Gemoy' adalah penempatan pemuda dalam jabatan strategis menyambut bonus demografi Indonesia, karena hal itu menjadi titik awal menuju Indonesia Emas 2045.

Sebut Sahabat Lama, Prabowo Unggah Foto Ketemu Surya Paloh Deklarasi Nasdem Bergabung

"Kesuksesan kita memperoleh bonus demografi: kalau anak mudanya tidak lagi sekadar jadi pemanis di panggung politik kita. Pemanis itu maksudnya timses atau jubir seperti yang dilakukan oleh dua paslon lain," ujar mantan ketua umum HMI itu.

Dia menyebut kedua pasangan calon kompetitor Prabowo-Gibran tak melibatkan anak muda dalam jabatan politik setingkat cawapres. Sementara di Koalisi Indonesia Maju menunjuk Gibran sebagai simbol anak muda, sehingga dia optimis keberpihakan terhadap pengembangan kepemudaan menjadi lebih maksimal.

"Nah, itu yang kami harapkan dari momentum Pilpres 2024 ini, karena kita menganggap Pilpres 2024 pintu masuk apakah berhasil memperoleh Indonesia Emas 2045 itu atau gagal selamanya. Jadi, kalau kita salah memilih pemimpin yang tidak mengarusutamakan pemuda, maka kita akan gagal selamanya memperoleh Indonesia Emas," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya