Dave Laksono: Partai Pendukung Pak Anies dan Pak Ganjar Beri Nilai Bagus ke Prabowo

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menilai ada kontradiktif dari penilaian kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang disampaikan capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, dengan partai pendukung mereka.

Sebut Sahabat Lama, Prabowo Unggah Foto Ketemu Surya Paloh Deklarasi Nasdem Bergabung

Komisi I DPR adalah mitra kerja dari Kementerian Pertahanan yang saat ini dipimpin Prabowo. Dave mengatakan, baik Anies maupun Ganjar mestinya sadar kalau partai pendukung mereka selama ini memberikan penilaian yang bagus pada kinerja Prabowo di Kementerian Pertahanan.

"Saya kira Pak Anies dan Mas Ganjar tidak fair dalam memberikan penilaian terhadap kinerja Pak Prabowo sebagai Menhan. Faktanya di DPR, partai-partai pendukung Pak Anies dan Mas Ganjar itu semuanya memberikan penilaian yang sangat bagus. Tapi di acara debat, tiba-tiba dibilang jelek. Ini aneh dan kontras aja, semua partainya pada bilang bagus kok, capresnya bilang jelek," kata Dave Laksono dalam keterangannya, Senin 8 Januari 2024.

KSAD Tegaskan TNI AD Tegak Lurus Selama Masa Transisi Kepimpinan Presiden Jokowi

Dipaparkan oleh Dave, kalau di Komisi I sendiri seluruh program pertahanan yang disusun Menhan Prabowo Subianto, mendapat dukungan. Termasuk seluruh partai-partai pendukung Anies dan Ganjar.

"Bahkan tokoh-tokoh sentral partai politik pengusung paslon nomor urut 1 dan nomor urut 3 yang duduk di Komisi 1 DPR tidak pernah mengkritisi kebijakan teknis dan kinerja Kemhan. Sebaliknya mereka malah mendukung setiap kebijakan Menhan," tegas politisi Partai Golkar itu.

PKB Perkuat Politik Islam dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menurut Pengamat

Lebi lanjut dijelaskan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu, kalau data pertahanan juga bersifat rahasia. Ada risiko pada kedaulatan negara jika itu disampaikan secara terbuka di hadapan publik.

"Bahwa dalam berbagai macam isu pertahanan, ada hal-hal yang memang sensitif tidak bisa dibuka. Tentang kekuatan, pesawat tempur, alutsista pertahanan, akan membuka rahasia negara, karena isu pertahanan sensitif," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya