Debat Seru! Pentolan TKN ke Elite PDIP: Ya Udah Lah, Anggap Aja Tukang Obat

Elite PDIP Deddy Sitorus debat dengan petinggi TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman.
Sumber :
  • YouTube tvOne

Jakarta - Debat seru terjadi antara politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus dengan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman. Dua politikus itu adu argumen terkait jalannya debat ketiga pada 14 Januari 2024.

Menteri PUPR Basuki Lapor ke Jokowi Tidak Mau Maju di Pilkada Jakarta

Politikus PDIP Deddy Sitorus menilai dua capres rival yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tak mem-bully Prabowo saat debat ketiga. Dia menyinggung urusan kepemilihan lahan Prabowo pernah disampaikan Jokowi saat debat Pilpres 2019. Bagi dia, anggapan bully hanya persepsi yang dibangun tim Prabowo-Gibran.

"Dan, dalam hal membentuk persepsi yang paling jago itu ya 02. Itu realita. Kita gak bisa menutupi itu," ujar Deddy dalam Catatan Demokrasi tvOne yang dikutip VIVA pada Kamis malam, 18 Januari 2024.

Hakim Arief Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda di KTP dengan Surat Kuasa

Wakil Ketua TKN Habiburokhman pun menanggapi omongan Deddy Sitorus. Dia membantah Deddy dengan kembali menyampaikan data Indonesia Indicator yang tak perlu sampai diperdebatkan. Ia membanggakan engagement atau interaksi akun media sosial terhadap tiga capres usai debat ketiga merujuk data Indonesia Indicator.

Dia menekankan usai debat ketiga, engagement terhadap Prabowo justru melonjak dibandingkan dua rivalnya yaitu Anies dan Ganjar.

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta, Menteri Basuki Buka Suara

"Yang saya bilang itu sehari mulai jam 12, jam 6 pagi sampai beberapa hari setelah hal itu. Itu yang disampaikan," jelas Habib, sapaan akrabnya.

Elite PDIP Deddy Sitorus debat dengan petinggi TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman.

Photo :
  • YouTube tvOne

Deddy pun menimpali penjelasan Habib dengan tertawa. "Ya setelah pasukan bergerak ya beda lah," kata Deddy.

Habib membantah pernyataan Deddy karena tak ada yang bisa menggerakkan di media sosial semasif itu.

"Gak ada yang bisa menggerakkan, dunia maya semasif itu. Mau pake mesin apapun itu. Gak ada yang bisa," ujar Habib.

"Buktinya terjadi, mas," kata Deddy merespons Habib.

"Tetapi, berarti kan gak ada. Itu genuine ya," jawab Habib.

Dia menyindir Deddy sebagai pihak yang kalah sehingga terus mencari alasan. "Namanya orang kalah kan cari alasan terus seperti Pak Deddy ini. Gitu kan," sebut Habib.

Deddy yang tak terima kembali memegang mik dan menyanggah pernyataan Habib.

"Lah, yang kalah itu Pak Prabowo di debat itu," ujar Deddy.

Lagi-lagi, Habib menyampaikan data engagement tiga capres dengan keunggulan Prabowo menurut versinya.

"Gak, antara 11 juta dengan 6 juta. Presiden capres Anda cuma 3 juta," tutur Habib.

"Semua orang waras akan bilang yang kalah dalam debat itu adalah Pak Prabowo. Itu kalau waras," kata Deddy menepis omongan Habib.

"11 juta dengan 6 juta dan 3 juta. Anda mau bandingkan yang 3 juta dengan 11 juta?" tanya Habib.

Deddy pun merespons bahwa debat ketiga itu jelas terkait isu pertahanan. Tapi, menurut dia, Prabowo kalah dari Anies dan Ganjar.

"Itu pertahanan tapi hanya Pak Prabowo yang tidak mampu menjelaskan. Itu problem," ujar Deddy.

Habib yang memegang HP dan mik pun menimpali lawan debatnya itu.

"Ya udah lah. Anggap aja tukang obat ya," sebut Habib.

"Tuh kan, dia gitu," kata Deddy seraya tertawa kecil.

Habib kembali melanjutkan argumennya yang menyinggung cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Dia heran dengan pernyataan Mahfud MD usai debat ketiga yang jadi perhatian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya