Muhaimin Iskandar, Cawapres Terpopuler di Twitter

Debat Cawapres 2024 (Foto/VIVA)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Muhaimin Iskandar mendominasi metrik Twitter atau X dan menjadi cawapres terbanyak ditonton warga Twitter. Data ini berdasarkan hasil pemantauan Evello Big Data Analitik, periode 1-23 Januari 2024.

Tunggu Majelis Syuro, PKS Akan Tentukan Ikut Koalisi atau jadi Oposisi Lagi

Cak Imin mengoleksi jumlah favorites terbanyak di twitter dengan gap sangat tinggi dibandingkan Gibran dan Mahfud. Gibran unggul tipis atas Cak Imin dalam jumlah repost dan jauh meninggalkan Mahfud MD.

Cak Imin menjadi kandidat Cawapres terbanyak ditonton warga Twitter pada periode 1 – 23 Januari 2024 dengan 83.524.378 kali tayang alias unggul lebih dari 10 juta kali tayang dibandingkan Gibran 72.816.880 dan jauh meninggalkan Mahfud MD 43.447.031 tayang.

Partai Gelora Sindir PKS yang Mau Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Muhaimin Iskandar mendominasi metrik Twitter

Photo :
  • Evello Big Data Analitik

“Hasil analisis kami menunjukkan bahwa Cak Imin unggul penguasaan di metrik Twitter dan menjadi cawapres terbanyak ditonton warga Twitter,” kata Dudy Rudianto, Founder Evello Big Data Analitik.

Anies Puji Konsistensi PKS Jadi Oposisi di Depan Surya Paloh dan Cak Imin

“Hal ini menunjukkan bahwa Cak Imin berhasil memanfaatkan Twitter untuk menjangkau masyarakat dan menyampaikan pesannya,” lanjut Dudy.

Sementara Gibran menonjol sebagai Calon Wakil Presiden dengan interaksi terbanyak di berbagai platform media dan media sosial, dengan penguasaan mencapai 22 metrik yang signifikan. Mahfud MD menjadi Cawapres dengan penguasaan metrik pada posisi kedua terbanyak di Instagram, Youtube dan Tiktok. Dudy Rudianto menjelaskan perbedaan ekspos dan interaksi.

?Muhaimin Iskandar, Cawapres Terpopuler di Twitter

Photo :
  • Evello Big Data Analitik

“Ekspos adalah agregat jumlah pos konten atau unggahan di media sosial dan jumlah pemberitaan media, sedangkan interaksi mengacu pada pengukuran berbagai jenis keterlibatan atau respons yang diterima tokoh dari seluruh platform media sosial yang digunakan tokoh untuk menjangkau audiens. Metrik interaksi bisa berupa komentar Instagram, video TikTok di download atau jumlah tayang (views) video Youtube,” ujarnya.

Lebih lanjut Dudy Rudianto menjelaskan bahwa, tren ekspos di Media Daring dan Media Sosial (Twitter, Instagram, Youtube dan Tiktok) sepanjang periode pantau 1 s.d. 23 januari 2024, menunjukkan data fluktuatif antar kandidat.

Secara keseluruhan, Mahfud MD terlihat unggul tipis dalam penguasaan jumlah post/ekspos total dibandingkan Cak Imin dan Gibran. Cawapres Paslon No.3 ini mencatatkan Share Index popularitas digital 34,42%, Muhaimin Iskandar 34% dan Gibran Rakabuming Raka 32%. 

“’Ketiga cawapres bergantian memimpin ekspos sepanjang Januari 2024, tidak ada kandidat yang secara mutlak mendominasi ranah digital. Mahfud MD secara tipis mendominasi, sedangkan Gibran unggul dari jumlah publikasi di media online,” papar Dudy. 

Dari 33,980 artikel berita sepanjang Januari 2024, Gibran menguasai pemberitaan terbanyak sebesar 16 ribu artikel berita. Mahfud MD berada pada posisi kedua dengan 10 ribu artikel berita dan Cak Imin sebanyak 7 ribu berita.

Dari seluruh artikel tersebut, Total Shared News Gibran 224.755, Mahfud 179.909 dan Cak Imin 163.273. Total Comments Gibran 29.675, Mahfud 27.290 dan Cak Imin 18.500. Total Reaction untuk Gibran adalah 117.782, Mahfud 92.668 dan Cak Imin 75.314.

Di Twitter, Gibran dan Mahfud menguasai tren replies pada Twitter, sementara Cak Imin menjadi cawapres dengan quotes terbanyak. Cak Imin mengoleksi jumlah favorites terbanyak di twitter dengan gap sangat tinggi dibandingkan Gibran dan Mahfud. Gibran unggul tipis atas Cak Imin dalam jumlah repost dan jauh meninggalkan Mahfud MD.

Cak Imin menjadi kandidat Cawapres terbanyak ditonton warga Twitter pada periode 1 – 23 Januari 2024 dengan 83.524.378 kali tayang alias unggul lebih dari 10 juta kali tayang dibandingkan Gibran 72.816.880 dan jauh meninggalkan Mahfud MD 43.447.031 tayang.

Di Instagram, Gibran menguasai kuadran perbandingan antara Comment vs Likes dan juga Comment vs Views. Cak Imin yang sebelumnya berjaya di Twitter tertinggal dalam jumlah interaksi dibandingkan Mahfud MD. Jumlah Comment Gibran 616.501, Mahfud 363.332 dan Cak Imin 259.618. Jumlah Likes Gibran 15.124.530, Mahfud 5.997.528 dan Cak Imin 2.735.598. Jumlah views untuk Gibran 43.154.350, Mahfud 16.594.560 dan Cak Imin 14.534.186.

Di Youtube, Gibran menguasai kuadran perbandingan antara Comment vs Likes dan juga Comment vs Views. Mengikuti kuadran di Instagram, Mahfud memiliki interaksi lebih tinggi dibandingkan Cak Imin. Jumlah Comment Gibran 974.221, Mahfud 717.799 dan Cak Imin 364.987. Jumlah Likes Gibran 1.283.115, Mahfud 1.014.456 dan Cak Imin 540.955. Jumlah views untuk Gibran 125.196.221, Mahfud 92.666.447 dan Cak Imin 50.989.369.

Di TikTok, Gibran menguasai jumlah interaksi melalui tombol Love sebanyak 83.887.030, Mahfud MD 11.859.401 dan Cak Imin 5.460.430. Adapun jumlah komentar yang dikoleksi Gibran mencapai 4.028.333, Mahfud 1.130.372 dan Cak Imin 410.378.

Pada kuadran Shares vs Shares to WhatsApp di Tiktok, Gibran terbanyak dibagikan 1.681.095 shares dan 512.177 Shares to WhatsApp. Berada pada posisi kedua adalah Mahfud MD dengan shares 390.053 dan Shares to WhatsApp 132.512. Cak Imin di posisi ketiga dengan Shares 118.704 dan Shares to WhatsApp 42.949.

Masih di TikTok, pada kuadran Download vs Collect, Gibran terbanyak diunduh 1.316.308 download dan 4.856.279 Bookmark. Berada pada posisi kedua adalah Mahfud MD dengan unduhan 286.824 dan 811.163 bookmark. Cak Imin di posisi ketiga dengan unduhan 102.963 dan 313.506 bookmark.

Dudy Rudianto menegaskan bahwa pada era digital ini, peran media sosial dan media daring menjadi unsur penting dalam membangun citra dan dukungan bagi setiap calon presiden atau wakil presiden.

Interaksi digital menjadi salah satu metode untuk mengukur respons dan dukungan masyarakat terhadap cawapres dan program yang ditawarkan. Online visibilities yang efektif bukan hanya mencerminkan popularitas, melainkan juga membentuk opini publik terhadap seorang cawapres melalui dinamika interaksi digital. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya