Gus Ipul soal Wacana Pilpres Satu Putaran: Lebih Baik, Hemat Anggaran

SekJen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di acara shalawatan di Surabaya.
Sumber :
  • istimewa/Nur Faishal

Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menanggapi wacana pemilihan presiden (pilpres) 2024 satu putaran.

Menurutnya, tak ada yang salah dengan wacana satu putaran tersebut. Ia menilai, justru langkah tersebut akan dapat menghemat anggaran negara. 

"Sekali putaran, jika memang terjadi, akan lebih baik. Kita bisa hemat anggaran. Pas puasa nanti kita bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk. Tidak disibukkan dengan kampanye dan hiruk-pikuk lainnya," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 1 Februari 2024.

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA

Gus Ipul pun menyoroti hasil rilis terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan persentase elektabilitas pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah mencapai 50,7 persen.

"Berdasar rilis terbaru hasil survei LSI Denny JA, kemungkinan besar wacana sekali putaran itu bisa terwujud. Sebab, salah satu paslon, menurut hasil survei itu, prosentasenya sudah mencapai 50 persen lebih," ujarnya. 

Selain merespons wacana sekali putaran, Gus Ipul meminta kepada warga Nahdliyin pada 14 Februari nanti berduyun-duyun datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Photo :
Anies soal Tawaran Bikin Partai Perubahan: Itu Kreativitas Orang di Medsos

Ia juga mendorong mereka untuk hadir di tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari mendatang untuk berpartisipasi dalam pemilihan. 

Gus Ipul berharap partisipasi aktif warga Nahdliyin dalam proses demokrasi ini akan memberikan dampak positif pada perwujudan keputusan pemilihan presiden.

Dari Mimbar Masjid, Anies-Cak Imin Ucapkan Terima Kasih ke Warga Aceh
Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Mahfud MD

Mahfud Khawatir Korupsi Meluas dan Merusak Negara jika Jumlah Kementerian Bertambah

Mahfud MD mengaku khawatir korupsi akan makin meluas jika kementerian bertambah. Pasalnya, dalam setiap kementerian itu terdapat celah untuk melakukan praktik rasuah.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024