Guru Besar hingga Dosen Unimal Aceh Bikin Petisi Kritik Jokowi: Cita-cita Reformasi Terlalu Mahal

Sivitas akademika Universitas Malikussaleh mengeluarkan maklumat terkait kondisi politik di Indonesia. (Ist)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dani Randi (Banda Aceh)

Aceh – Sivitas akademika Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh Utara ikut menyampaikan kritikan yang ditujukan untuk Presiden RI Jokowi. Sivitas akademika yang terdiri atas guru besar hingga dosen itu menyampaikan petisi terkait penyelamatan reformasi dan demokrasi nasional. 

Prabowo Pernah Bilang Demokrasi Sangat Melelahkan, Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bagi mereka, Pemilu 2024 kali ini dipenuhi dengan berbagai persoalan. Pun, ada 6 poin maklumat yang dibacakan oleh Koordinator deklarasi, Kamaruddin Hasan.

Pernyataan yang dibacakan Kamaruddin lalu diikuti oleh para guru besar, dosen dan sivitas Unimal lainnya.

Hasto Bilang PDIP Tetap Pilih Jalan Ideologis Bersatu dengan Rakyat

Dalam pernyataan itu, mereka menilai pesta demokrasi 2024 kali ini banyak persoalan seperti pelanggaran etik, hukum dan moral politik.

"Dalam petisi ini kita menginginkan adanya pemilu yang demokratis dan tidak ditunggangi politik manapun untuk memenangkan atau memberikan privilege ke salah satu calon presiden," kata akademisi Unimal, Teuku Kemal Fasya usai menyampaikan petisi di Unimal, Senin, 5 Februari 2024 .

Hasto Sebut Banyak Pengurus PDIP Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Presiden Joko Widodo

Photo :
  • Istimewa/Biro Pers Istana Kepresidenan

Dalam kritikannya, mereka menyebut kondisi nasional jelang pencoblosan Pemilu 2024 seperti ada ketegangan yang akut. Ia mengatakan demikian karena proses menuju pemilu serentak yang dilalui dengan berbagai masalah.

Dia bilang proses ini akhirnya jadikan jalan menuju Pemilu 2024 masalah bagi integritas bangsa. 

"Praktik kampanye dan politik menjelang hari H, 14 Februari 2024 dipenuhi perasaan yang tidak melegakan," kata Kamaruddin.

Adapun 6 poin yang disampaikan sivitas academika Unimal yaitu, mengharapkan Pemerintah menangkap suara kebatinan bangsa Indonesia. Sikap netral dan menjaga pranata hukum pemerintahan hingga jajaran terendah agar tidak terjebak pada sikap partisan pada Pemilu 2024 harus jadi perhatian.

Kemudian, TNI/Polri diminta tetap setia pada NKRI dan menjunjung tinggi kehormatan negara dan bangsa dengan menjaga sekuat mungkin keamanan serta pertahanan nasional. Lalu, meminta penyelenggara Pemilu berserta jajaran hingga level adhoc untuk bekerja secara profesional dan adil.

Selain itu, sivitas akademika Unimal juga mengharapkan seluruh masyarakat untuk menjaga kondusivitas. Caranya dengan terus menyerukan semangat penyelamatan reformasi dan demokrasi yang telah menjadi cita-cita para reformasi 1998.

"Cita-cita reformasi terlalu mahal untuk digadaikan demi kepentingan pragmatis Pemilu 2024. Jangan lagi mundur ke belakang dan perkuat sendi kebangsaan dengan nilai-nilai demokrasi yang kita gali
dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," kata Kamaruddin saat membacakan petisi.

Lalu, sivitas akademika Unimal juga mengimbau semua rektor di seluruh Indonesia bisa berikan pencerahan kepada mahasiswa agar dapat memilih secara cerdas dan bertanggungjawab demi kelangsungan demokrasi yang telah di perjuangkan selama ini.

Terakhir dalam maklumat tersebut, pihaknya meminta masyarakat Indonesia yang terdaftar sebagai pemilih, untuk gunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya