"Ibukota ke Jonggol, Zero Sum Game"

Banjir di Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta Barat
Sumber :
  • VIVAnews/Maryadi

VIVAnews - Direktur Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sonny Harry B. Harmadi berpendapat pemindahan Ibukota harus dilakukan ke luar Pulau Jawa. Sonny menilai, kepadatan penduduk dan pemusatan aktivitas yang terus meningkat di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi menjadikan daerah ini tidak lagi ideal sebagai kandidat Ibukota baru Republik Indonesia.

"Jabodetabek, bahkan seluruh Jawa, sudah terlalu penuh karena 55 persen penduduk Indonesia ini berdomisili di Jawa," kata Sonny dalam dialog bertajuk 'Urgensi Pemindahan Pusat Pemerintahan' di gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu 4 Agustus 2010.

Jika pusat pemerintahan dipaksakan dipindah ke sekitar Jakarta, seperti Jonggol, Kabupaten Bogor, maka Sonny yakin hal itu hanya akan bertahan dalam waktu pendek, bukan untuk jangka panjang. "Itu seperti zero sum game, memindahkan masalah ke tempat lain tanpa menyelesaikan masalahnya," kata Sonny. Oleh karena itu, ia menilai kota di luar Jawa lebih ideal sebagai Ibukota baru RI.

Pendapat Sonny ini mirip dengan yang disampaikan Tim Visi Indonesia 2033 yang salah satunya beranggotakan pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago. Andrinof menyatakan, Jawa yang hanya 6 persen dari luas daratan Indonesia sekarang dipenuhi 60 persen populasi.

Menurut Andrinof, pemindahan Ibukota ke luar Jawa akan mendorong proses pembangunan di luar Jawa. Dengan begitu, konsentrasi penduduk di Jawa pun akan berkurang. (hs)

Film Keajaiban Air Mata Wanita Sajikan Keajaban dan Kehangatan
Mobil All New Agya GR Sport

Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR

Bagi karyawan yang bekerja di Jakarta dengan rata-rata gaji UMR, atau upah minimum regional sebesar Rp5 jutaan, ada beberapa mobil baru yang bisa dibeli dengan kredit....

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024