- Rumgapres/ Rusman
VIVAnews - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai Ditolaknya Hak Angket Mafia Pajak di DPR tidak mengejutkan. Dia menilai, di atas kertas hasil akhir voting sudah bisa diprediksi. Tetapi, Gerindra dinilai menjadi penentu.
"Gerindra menjadi veto player, penentu. Karena ketika dua kubu besar posisinya seimbang, maka pemain kecil akan menentukan," kata Qodari dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, semalam.
Menurut Qodari, Gerindra menjadi penentu yang sangat signifikan. Karena, ada beberapa anggota DPR dari fraksi besar yang tidak hadir. Dua fraksi yang anggota banyak tak hadir yakni PDI Perjuangan dan PPP.
PDIP sepakat mendukung Angket Pajak, sedangkan PPP menolak. Jumlah PDIP seharusnya 94, tapi yang hadir ada 84 orang. Sedangkan PPP, dari 37 anggota fraksi, yang hadir 26 orang saja.
"Kalau di PDIP, mereka yang tidak hadir adalah yang cenderung menguntungkan kubu menolak. Karena instruksi partai mendukung Angket Pajak. PPP sebaliknya," ujar dia.
Bahkan, santer beredar Prabowo Subianto telah bertemu SBY jelang voting ini. Tetapi, hal itu sudah dibantah Gerindra.
Seperti diketahui, dari 530 anggota DPR yang hadir, sebanyak 264 menerima usulan Hak Angket Pajak. Sementara, sebanyak 266 orang menolak Hak Angket Pajak.
Berikut posisi terakhir dukungan Angket Pajak:
1. Demokrat: Jumlah 145 orang, semua menolak
2. Golkar: Jumlah 106 orang, semua menerima
3. PDIP: Jumlah 84, semua menerima
4. PKS: Jumlah 56 orang, semua menerima
5. PAN: Jumlah 43 orang, semua menolak
6. PPP: Jumlah 26 orang, semua menolak
7. PKB: Jumlah 28 orang, 26 menolak, 2 menerima
8. Gerindra: Jumlah 26 orang, semua menolak
9. Hanura: Jumlah 16 orang, semua menerima
Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
Aktor Rizky Nazar akhirnya angkat bicara mengklarifikasi kabar miring tentang dirinya yang diduga telah berselingkuh. Diketahui, hubungan asmara Rizky dengan Syifa Hadju.
