- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, menilai bahwa dukungan PKS pada Hak Angket Mafia Pajak, pada rapat paripurna kemarin bukannlah bentuk pengkhianatan terhadap koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab). Itu hanya soal pilihan yang berbeda saja.
"Saya perlu sampaikan bahwa tidak ada yang berkhianat. Pada hakekatnya dalam demokrasi semua bisa dibicarakan. Kalau ternyata ada pilihan yang berbeda, itu bukan untuk mengkhianati," kata Hidayat Nur Wahid di kampus UIN Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa 23 Februari 2011.
Menurut Hidayat, perbedaan pendapat dalam alam dan proses demokrasi bukanlah hal yang ajaib. Perbedaan itu justru sangat baik agar dinamis. "Prinsipnya seperti itu, bukan berkhianat," tegas mantan Ketua MPR ini.
Apakah dengan perbedaan sikap atas hak angket pajak, Demokrat akan mendepak Golkar dan PKS dari Setgab. "Sekali lagi berpulang pada SBY. Di era pemerintahan terakhirnya, tentunya SBY ingin khusnul khotimah," ujar Hidayat.
Terpental atau tidaknya PKS dari kabinet, lanjut SBY, merupakan wewenang penuh Presiden SBY, sebagai pemegang hak prerogatif.
Hidayat menuntut semua pihak berpikir rasional. "Jangan karena sikap Golkar dan PKS yang mengkritik dan berbeda pada paripurna kemarin, lalu dikeluarkan dari Setgab," kata Hidayat.