- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Yenny Wahid yang mengklaim sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa mengaku masih mengupayakan islah dengan Partai Kebangkitan Bangsa yang dipimpin Muhaimin Iskandar. Syarat islahnya sederhana saja, yakni Muhaimin bersedia mengembalikan posisi Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
Meski sudah meninggal, pengembalian posisi Gus Dur itu, kata Yenny, penting. Dalam sejarahnya, Gus Dur pernah dimakzulkan pengurus PKB. "Tapi kemudian banyak yang menyesal. Bahkan pelakunya banyak yang minta maaf. Tapi dalam sejarah, tetap dicatat, Gus Dur dimakzulkan," katanya ditemui di Wahid Institute, Jakarta, Senin 28 Februari 2011.
"Saya ingin sejarahnya dihapuskan saja. Saya tak minta jabatan, saya hanya minta itu saja," kata Yenny.
Namun, kata Yenny, kubu Muhaimin justru menawarinya jabatan. "Saya tak mau. Saya hanya mau Gus Dur dikembalikan posisinya."
Meski gagal, Yenny menyatakan tetap mengupayakan langkah islah itu. Di saat yang sama, dia juga menyiapkan PKB yang dipimpinnya untuk menghadapi kewajiban verifikasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Dua-duanya ini harus dilakukan," kata Yenny. "Tapi kalau diperlukan, kami sudah ada sekoci. Itu juga sesuai amanah Muktamar," katanya. Dan waktunya sampai menjelang pendaftaran verifikasi ditutup Juli 2011 ini.
Untuk verifikasi ini, Yenny mengklaim sudah memiliki pengurus di 33 provinsi dan beberapa ratus kabupaten dan ribuan kecamatan. "Sekitar 70 persen sudah siap. Kalau provinsi, tinggal dua provinsi yang perlu penyempurnaan," katanya.
"Di beberapa provinsi kesulitan, bukan karena orangnya, tapi karena ada dua kelompok yang ingin jadi pengurus. Jadi kami ingin mendamaikan," katanya.
Dan sekoci yang disiapkan adalah "PKB Gus Dur." "Untuk membedakan identitas," kata Yenny. (sj)