- Polri
VIVAnews - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan menggelar rapat dengar pendapat dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), hari ini, Senin, 4 April 2011. Dalam kesempatan itu, Komisi Pertahanan DPR akan menanyakan sejumlah isu terkait terorisme, terutama soal penangkapan Umar Patek di Pakistan.
"Kaitannya dengan aksi terorisme. Kemudian, yang belakangan itu soal kasus Umar Patek, itu yang mau ditanyakan," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq kepada VIVAnews.com di Jakarta, Minggu malam, 3 April 2011.
Mahfudz mengungkapkan, DPR akan meminta informasi mengenai perkembangan negosiasi dengan pemerintah Pakistan untuk membawa Umar Patek ke Indonesia. Buronan kasus terorisme ini memang menjadi incaran aparat berwenang Indonesia, setelah aksinya sebagai asisten komandan lapangan yang menewaskan 202 orang dalam peristiwa Bom Bali I pada 2002.
"Ini kan tim dari Polri dan BIN sedang ke sana (Pakistan). Kami akan minta, perkembangannya bagaimana," ujar politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ini.
Menurut Mahfudz, negosiasi bisa saja lama, karena Pakistan juga memiliki kepentingan. Namun, dia tidak mengungkap lebih jauh apa kepentingan Pakistan yang dimaksud.
"Pakistan kan punya jaringan, itu yang mau kami dengar. Perkembangan seperti apa, dan kapan Umar Patek dibawa ke Indonesia," ucap Mahfudz.
Umar Patek merupakan tokoh kelompok militan Jemaah Islamiyah yang sering dikaitkan dengan Al Qaeda pimpinan Usamah bin Laden. Empat negara memburu Patek akibat aksi teror yang dilakukannya sejak 1999.
Negara pemburu Patek adalah Amerika Serikat, Australia, Indonesia, dan Filipina. Amerika Serikat bahkan menghargai kepala Patek senilai US$1 juta. (art)