RUU INTELIJEN:

UU Perlu Cegah Intelijen Jadi Alat Penguasa

Yusril Ihza Mahendra Kembali Diperiksa Kejaksaan Agung
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan Undang-Undang Intelijen memang dibutuhkan untuk mengatur semua kegiatan intelijen. Dalam pembahasan RUU Intelijen pun Yusril mengingatkan agar dibuat untuk memprioritaskan keamanan negara.

Dengan adanya UU Intelijen, Yusril berharap kelembagaan intelijen yang selama ini dianggap samar dan tidak pernah diatur UU, akan jelas secara fungsi dan kelembagaan. Dengan demikian, lembaga intelijen tidak akan dimanfaatkan kepentingan individu penguasa.

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

"Seperti sekarang, sebagai alat untuk memata-matai lawan politiknya," kata Yusril dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis, 14 April 2011.

Soal penyadapan, Yusril pun mewanti-wanti agar intelijen tidak menggunakan wewenang ini secara sembarangan. "Jangan sampai digunakan untuk menyadap lawan-lawan politik (penguasa)," kata Yusril.

Intelijen, kata Yusril, memang bertugas untuk memata-matai untuk keamanan negara. "Tapi tergantung siapa yang dimata-matai. Jangan sampai itu melanggar hak asasi manusia," ucap Menteri Hukum dan HAM di era Presiden Megawati Soekarnoputri ini.

Senada dengan Yusril, aktivis HAM Usman Hamid pun mengatakan intelijen perlu UU untuk menjembatani kepentingan nasional. "Bukan digunakan untuk kepentingan politik. Apalagai memata-matai lawan politik," ucap Usman.

Sedangkan anggota Komisi I DPR Sidarto Danusubroto mengatakan UU Intelijen diperlukan untuk memberikan landasan hukum yang kuat bagi mekasnisme terselenggaranya pertahanan-keamanan negara secara efektif. Dalam soal penangkapan dan penyadapan, badan intelijen harus bekerja sama dengan aparat hukum lain.

"Seperti yang diatur dalam KUHP, UU Informasi dan Transaksi Elektonik, dan UU Telekomunikasi," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya, mengutip kawat diplomatik rahasia Kedutaan Amerika di Jakarta yang dibocorkan Wikileaks, koran The Age memberitakan Presiden Susilo Bambang Yudhyoyono menggunakan lembaga intelijen untuk memata-matai para pesaing politiknya. Dalam berita itu diungkapkan salah satu yang dimata-matai adalah Yusril. Yusril sendiri merasa dimata-matai dan menyesalkan jika itu benar dilakukan SBY.

Menanggapi pemberitaan Wikileaks, SBY sendiri mengatakan tidak perlu reaktif dan emosional. "Siapa yang main tuduh, main lapor, main hakim di media massa, dalam diplomasi, yang sungguh merugikan nama baik seseorang, yang boleh disebut sebagai character assasination. Tapi biarlah, akan saya selesaikan dengan baik," ujar SBY, 14 Maret 2011.

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23
Rizky Nazar dan Syifa Hadju

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga

Aktor Rizky Nazar akhirnya angkat bicara mengklarifikasi kabar miring tentang dirinya yang diduga telah berselingkuh. Diketahui, hubungan asmara Rizky dengan Syifa Hadju.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024