- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tidak terlihat saat Dewan Kehormatan membacakan keputusan pencopotan Muhammad Nazaruddin sebagai Bendahara Umum. Ketidakhadiran Anas dinilai janggal, sebab Anas juga merupakan Wakil Ketua Dewan Kehormatan.
Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati, mengatakan Anas tidak bisa hadir karena menghadiri sebuah acara mendampingi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pak Amir (Syamsuddin, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat) tadi sampaikan kalau Pak Anas ada acara, dan yang ditugaskan adalah mereka bertiga. Yakni Amir sebagai sekretaris Dewan Kehormatan, EE Mardigaan dan Jero Wacik sebagai anggota DK," ujar Andi kepada VIVAnews di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin malam.
Dijelaskan Andi, antara Anas dan Nazaruddin masih memiliki hubungan baik, setelah kasus ini mencuat bahkan sampai pengumuman nasib Nazaruddin malam ini. Sementara itu juga, semua proses hukum yang akan dihadapi Nazaruddinn lanjut Andi, nanti akan diserahkan kepada penegak hukum.
"Artinya beliau tidak akan membela mati-matian. Walaupun partai memberikan bantuan hukum, tetapi kalau terbukti secara hukum yah kita serahkan ke penegak hukum," ujar Andi.
Untuk mengganti posisi Nazaruddin menjadi Bendahara, kata Andi, nantinya akan di proses sendiri oleh tim formatur. Pemilihan akan diserahkan kepada pengurus.
Seperti diketahui, Dewan Kehormatan Partai Demokrat memutuskan untuk memecat Bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dari kepengurusannya keputusan tersebut dimaksudkan untuk nama baik pribadi dan Partai. (umi)