- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Partai Demokrat tidak akan memberikan imbauan kembali bagi Nazaruddin untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. KPK sendiri rencananya akan memanggil Nazaruddin, Senin 13 Juni 2011.
"Ya nggak usahlah, nanti kita lihat nanti bagaimana. Ranah hukum biar ranah hukum," kata anggota Dewan Kehormatan partai Demokrat, Jero Wacik, di Istana Kepresidenan, Kamis 9 Juni 2011
Menurut Jero, Nazaruddin, ketika dimintai keterangan oleh Dewan Kehormatan partai, menyatakan bersedia hadir jika dipanggil KPK. "Dia sendiri menyampaikan dia akan taat," ujarnya.
Dia tidak memastikan, apakah Nazaruddin akan memenuhi panggilan KPK atau tidak. "Lho urusan ranah hukum biarkan ranah hukum nanti ada aturannya dihukum ada aturannya," ujar dia.
Jero menegaskan, partainya juga tidak akan mencampuri urusan hukum. SBY, kata dia, sebagai ketua Dewan Kehormatan juga menyampaikan tidak akan mencampuri ranah hukum. Selanjutnya, Jero juga mengaku belum mendapat kabar terakhir terkait kepulangan Nazaruddin. "Belum, ya nanti lihatlah," kata dia
Pekan depan, Nazaruddin akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap proyek wisma atlet SEA Games. Dalam kasus ini, Nazaruddin disebut-sebut berada di balik penyuapan itu. Nazar sudah membantah terlibat dalam kasus suap ini.
Selain suap Kemenpora, Nazaruddin juga diduga terlibat dalam korupsi pengadaan barang di Kementerian Pendidikan Nasional pada 2007. Nilai proyeknya Rp142 miliar. (umi)
Informasi yang dikumpulkan VIVAnews.com, Nazaruddin diperiksa karena satu perusahaan miliknya ikut dalam pengadaan ini. Namun, apa nama perusahaan Nazaruddin yang ikut dalam pengadaan masih belum terungkap.
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR
Bagi karyawan yang bekerja di Jakarta dengan rata-rata gaji UMR, atau upah minimum regional sebesar Rp5 jutaan, ada beberapa mobil baru yang bisa dibeli dengan kredit....
