Mundurnya Sultan dari Nasdem Picu Eksodus

Deklarasi Nasional Demokrat
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Mundurnya Sri Sultan Hamengkubuwono X dari Nasional Demokrat (Nasdem) bisa menjadi pemicu eksodus tokoh-tokoh lain dalam organisasi masyarakat tersebut. Ini terkait dengan rencana mengubah Nasdem dari ormas menjadi partai politik.

Selamat! Laura Theux dan Indra Brotolaras Dikaruniai Anak Pertama

Demikian menurut pengamat politik dari Sketa Strategic House, Karel Susetyo, di Jakarta, Kamis, 7 Juli 2011. “Keluarnya Sultan pada akhrinya akan memicu eksosus politik besar-besaran di Nasional Demokrat”, ujar Karel.

Karel menilai, sosok Sri Sultan merupakan tokoh panutan bagi Nasdem. dengan posisi tersebut, Karen sangat yakin pengaruh dari raja Yogyakarta tersebut akan sangat jelas terlihat.

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Menurut Karel, awalnya tokoh Nasdem ini sudah merasa kurang nyaman dengan posisi Nasdem beberapa waktu terakhir. Namun berubahnya haluan, dipastikan akan membuat masalah baru bagi tokoh Nasdem lain.

“Awalnya mereka merasa nyaman dengan platform Nasdem, mengubah Nasdem Ormas  menjadi Nasdem partai  akan menimbulkan masalah bagi mereka yang berasal dari Partai lain”, ujar Karel.

Prabowo Tetap Dikawal Satgas Pengamanan Capres Polri hingga H-30 Pelantikan

Karel yakin sekali bahwa mundurnya Sri Sultan dari Nasdem tanpa tekanan dan lebih melihat posisi Golkar yang lebih strategis.

“Saya yakin tidak ada tekanan dari manapun,  Sultan sadar betapa stategisnya Partai Golkar dibanding Nasdem," katanya.

Namun Karel juga mempertanyakan langkah Sri Sultan yang baru memutuskan hengkang dari Nasdem saat ini. Alasannya, wacana akan berubahnya platform sudah banyak diprediksikan para pengamat sejak lama.

“Yang jadi harus jadi pertanyaan kenapa Sultan baru menyadari  embrio Nasdem  yang memang dari awal adalah partai politik”, ujar Karel.

Tidak Setuju

Sebelumnya, Sri Sultan mengaku keputusannya mundur dari Nasdem dikarenakan dirinya tidak setuju Nasdem jadi partai politik. Menurut Sultan tak ada beda antara Ormas Nasdem dengan Partai Nasional Demokrat yang didaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

"Partai Nasdem itu singkatannya juga Nasional Demokrat, jadi tidak berbeda," kata Sultan di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, 7 Juni 2011.

Selain itu, kata Sultan, lambang yang dipakai Partai Nasdem juga tidak jauh berbeda dengan Ormas Nasdem dimana dirinya menjabat sebagai Katua Dewan Pembina. "Logonya kan hanya terbalik dengan Ormas Nasional Demokrat," ujarnya. (ren)

(laporan: Luqman Rimadi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya