Pengamat Charta Politika, Yunarto Wijaya

"Nasdem Mestinya Tidak Malu-malu Kucing"

Deklarasi Nasional Demokrat: Surya Paloh
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews – Partai Nasional Demokrat telah resmi mendeklarasikan diri Selasa, 26 Juli 2011 kemarin. Hari ini, mereka akan langsung mendatangi Kementerian Hukum dan HAM untuk melakukan verifikasi partai politik. Pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan ada dua hal yang harus diperhatikan Nasdem sebagai partai baru, yakni infrastruktur dan ketokohan.

Yunarto menilai, faktor ketokohan sangat penting dalam suatu partai, dan berpengaruh terhadap prospek partai ke depannya. “Karena faktor SBY, Demokrat langsung mengantongi lebih dari 7 persen suara pada pemilu pertamanya pada tahun 2004. Karena faktor Prabowo, Gerindra mengantongi 5 persen suara pada Pemilu 2009 lalu,” kata Yunarto kepada VIVAnews, Rabu 27 Juli 2011.

“Intinya, di Indonesia, suatu partai harus diikat oleh unsur ketokohan yang kuat,” tegas lulusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan itu. Masalahnya, lanjut Yunarto, Nasdem saat ini masih malu-malu kucing dalam mendeklarasikan ketokohan di partainya. Hal ini dinilai bisa menjadi bumerang di masa mendatang, karena rakyat Indonesia masih memandang penting faktor ketokohan.

“Ini bentuk kegenitan Nasdem yang bisa menjadi blunder,” ujar Yunarto. Padahal, kata dia, Surya Paloh telah mengakui secara terbuka bahwa ia  membiayai Partai Nasdem. “Surya Paloh harus muncul ke depan dan menjelaskan posisinya di Nasdem. Dia di sana sebagai apa,” kata Yunarto. Bila tidak, maka masyarakat sulit untuk menilai posisi politik Nasdem.

“Apatisme publik Indonesia tidak bisa ditembus dengan ideologi dan visi misi semata. Harus ada tokoh yang menjadi cerminan dan menerjemahkan partai politik itu kepada masyarakat,” kata Yunarto. Surya Paloh sendiri saat ini masih tercatat sebagai anggota Partai Golkar. Ia juga menjadi pendiri organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat yang kantornya bersebelahan dengan Partai Nasdem.

Paloh sebelumnya mengatakan, dia tidak merasa melanggar aturan partai Golkar. “Tidak ada Undang-undang yang melarang orang untuk aktif di ormas dan partai. Sampai hari ini di Golkar, saya merasa itu tidak melanggar AD/ART atau peraturan Partai Golkar,” ujarnya.

Namun Golkar melarang keras kadernya untuk memiliki kartu anggota ganda dengan Nasdem. DPP Golkar telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kadernya untuk tidak mengikuti ormas yang tidak berafiliasi dengan Golkar. Mereka yang bergabung dengan Nasdem, diberi tenggat sampai tanggal 11 Agustus 2011 untuk memilih salah satu.

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
Rizky Nazar dan Syifa Hadju

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga

Aktor Rizky Nazar akhirnya angkat bicara mengklarifikasi kabar miring tentang dirinya yang diduga telah berselingkuh. Diketahui, hubungan asmara Rizky dengan Syifa Hadju.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024