- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews -- Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin mengatakan perubahan kabinet tak menjamin kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, perubahan itu juga harus dilakukan dari pucuk pimpinan republik ini.
"Harus ada perubahan watak kepemimpinan yang bertanggung jawab, amanah, dan menyejahterakan. Bukan citra dan kata-kata," kata Din Syamsudin usai menjenguk Antasari Azhar di lapas kelas 1 Tangerang, Jumat 23 September 2011.
Menurut dia, SBY dan Boediono harus mampu menyelesaikan masalah bangsa yang terjadi saat ini. SBY dan Boediono, kata dia, tidak bisa terus bersembunyi dibawah hasil pemilu yang memberinya suara sekitar 60 persen itu. "Jangan bersemayam dibalik legitimasi dukungan rakyat," kata Din.
Mengenai reshuffle Din mengatakan, "Saya kira sudah ada penegasan dari SBY bahwa reshuffle akan dilaksanakan pada Oktober," katanya.
Namun Din berharap ini bukan reshuffle main-main. "Tapi kata kunci yang ingin kita sampaikan adalah agar ada perbaikian kerja di permerintahan. Karena jika pemerintah tidak tampil dengan baik, rakyat yang akan menerima resikonya," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menyarankan harus ada kabinet yang ahli dan profesional serta mempunyai kemampuan untuk mememimpin dan menerjemahkan serta mengeksekusi setiap kebijakan. Karena, saat ini masalahnya bukan hanya pada menteri, tapi ada masalah juga pada presiden-nya.
"Pendekatan pemerintahan tidak menyangkut style dan watak. Tapi komitmen moral," tegasnya. (Laporan: Muhammad Iyus l Tangerang, umi)