- ANTARA/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pada Jumat 2 Desember 2011, memilih nama baru sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad.
Abraham memperoleh 43 suara, jauh melampaui yang didapatkan Busyro Muqoddas, yang sebelumnya menjabat sebagai ketua KPK. Mantan ketua Komisi Yudisial itu hanya mendapatkan lima suara.
Terkait soal itu, Busyro Muqoddas menyatakan dirinya tak ada masalah apabila tak lagi menjabat sebagai ketua KPK. Busyro bahkan siap bekerja sama dengan pimpinan KPK yang baru.
"Alhamdulillah saya hormati. Kami siap kerja sama dengan Pak Abraham cs," ujar Busyro usai acara diskusi bersama Fraksi Demokrat di DPR RI, Jakarta, Selasa 6 Desember 2011.
Busyro juga menegaskan bahwa perbedaan usia antara dirinya dan Abraham serta empat pimpinan KPK yang lain, tak menjadi kendala. Justru bagus jika pimpinan KPK merupakan kombinasi tua dan muda.
"Di KPK sekarang ini kan ada Pak Bibit yang paling sepuh. Pak Chandra paling muda. Nggak ada masalah. Malah yang bagus itu kombinasi antara umur yang tua muda," kata Busyro.
Terkait bahwa dukungan untuk dirinya menjadi ketua KPK dalam pemilihan di Komisi III DPR kemarin hanya lima suara, menurut Busyro, hal itu pun tetap harus disyukuri.
"Alhamdulillah masih dapat 5 suara. Artinya, masih ada yang percaya," kata Busyro.
Namun, Busyro menegaskan bahwa anggapan bahwa dirinya adalah orang yang anti parpol adalah keliru. "Anggapan begitu yang keliru. Kalau ada yang menuduh saya anti parpol, itu tuduhan yang tidak akademis," kata Busyro. (art)
Majelis Umum PBB Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh, 9 Negara Menolak Termasuk AS
Palestina memenuhi syarat untuk bergabung sebagai anggota tetap PBB berdasarkan voting suara dukungan 143 negara, 9 negara menolak dan 25 abstain
