Mega: Ada Politik Uang, Pemilu Direkayasa

Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • Antara/ Andika Betha

VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai meski pelaksanaan pemilu saat 2004 berjalan baik, tapi proses demokrasi setelahnya justru berjalan sebaliknya. Megawati menceritakan saat menjadi Presiden dan melaksanakan Pemilu 2004.

"Pada 2004 saya harus melaksanakan pemilu yang sangat sulit. Saat itu banyak pertanyaan dari dunia internasional. Apakah setelah 30 tahun dikuasai rezim orde baru dengan pemilu yang direkayasa, pemilu yang jujur bisa dilaksanakan? Saya jawab, pemilu sesuai rencana, baik, dan damai," kata Megawati.

Hal itu disampaikan Megawati saat menghadiri pertemuan antara calon gubernur DKI dari PDIP Joko Widodo dengan masyarakat Kalimantan Tengah yang tinggal di Jakarta, di gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Minggu 29 April 2012.

Megawati mengklaim, meski saat itu memimpin pemerintahan hanya sekitar 2,5 tahun, tapi pelaksanaan Pemilu 2004 dinilai sukses dan jurdil. Tapi suksesnya Pemilu itu, kata Megawati, tidak seiring dengan proses demokratisasi di negeri ini. Hal itu terlihat dari pemilu-pemilu berikutnya.

"Demokratisasi ini masih sangat kurang dioptimalkan. Bahwa pemilu ini sangat direkayasa. Kita tahu ada persoalan money politics. Persoalan itu masih saja terjadi," sesal Megawati.

Seperti diketahui, pada Pemilu 2004, Megawati yang menjadi calon presiden incumbent dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjadi menterinya, Menko Polkam. Saat itu SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Pada Pemilu 2009, SBY lagi-lagi mengalahkan Megawati yang kembali mencalonkan dalam bursa capres. Pada 2009 itu, SBY menggaet Boediono menjadi calon wakil presiden. Sedangkan Megawati menggandeng Prabowo Subianto.

Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup
Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Willy Aditya.

Putuskan Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem Siapkan Nama Untuk Menteri?

Dengan beralih mendukung Prabowo-Gibran apakah Nasdem juga akan mengajukan nama-nama kadernya untuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran setelah resmi nantinya?

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024