- ANTARA
VIVANews - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) angkat suara menanggapi kasus pemerkosaan dua tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Satu TKI diperkosa tiga polisi Malaysia, sementara yang lainnya diperkosa majikan.
"Ketika membaca kabar itu, seperti disambar geledek. Sedih, pilu, marah, kecewa," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso kepada wartawan di Gedung DPR, Senin 19 November 2012.
Dia pun meminta agar perwakilan pemerintah di Malaysia membantu para korban mendapatkan keadilan sehingga martabat mereka ditegakkan. "Harus ada kepastian oknum polisi Di Raja Malaysia diproses secara hukum. Ini adalah tindakan amoral dan bisa mempengaruhi hubungan kedua negara," tegasnya.
Dia pun meminta Malaysia membuka proses hukum pada ketiga oknum polisi itu secara transparan karena menyangkut hal sensitif bagi hubungan kedua negara. "Dan ini kasus tidak berperikemanusiaan."
Dalam waktu dekat, Priyo juga meminta agar Menteri Luar Negeri serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaporkan langkah-langkah yang sudah diambil terkait kasus tersebut kepada presiden. "Bila perlu panggil Duta Besar kita untuk menjelaskan masalah ini untuk memastikan negara memberi perlindungan."
Diberitakan sebelumnya, dua TKI diperkosa dalam waktu sepekan. SM, TKI asal Jawa Tengah diperkosa bergiliran oleh tiga polisi Malaysia 9 November 2012.
Selain dia, seorang TKI asal Aceh juga mengalami musibah yang sama, diperkosa majikannya di Malaysia pada 4 November 2012. (umi)
Sambut World Water Forum, Ditjen Imigrasi Permudah Visa hingga Siapkan Jalur Khusus
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempermudah penerbitan visa hingga menyiapkan jalur khusus untuk kedatangan delegasi WWF di Bali.
