Pemilu 2009

Yudhoyono Imbau Genjot Belanja Kampanye

VIVAnews - Meski terjadi krisis ekonomi global saat ini diharapkan tidak mengendurkan belanja partai politik untuk membuat alat kampanye seperti bendera partai. Sebab, kalau tidak ada pembelian akan mengganggu sektor ekonomi kecil.
Jabatan Menteri era Jokowi Habis Oktober, Ini Kata Bahlil soal Target Investasi Rp 1.650 triliun
 
"Biar ada penghasilan, biar mengalir apa adanya," harap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan sidang dewan pleno I HIPMI di Jakarta, Selasa 10 Maret 2009.
Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Sering Minum Air Dingin: Ginjal Bisa Bermasalah
 
Presiden menilai, meski ajakan itu terdengar guyonan namun itu sangat berdampak pada masyarakat. "Karena itu saya ingatkan," terang dia.
Putri Zulkifli Hasan dan Verrell Bramasta Go Public, Banjir Dukungan Netizen
 
Presiden kemudian memberikan contoh, saat Wakil Presiden Jusuf Kalla pulang dari Amerika Serikat, Kalla menceritakan bahwa pusat perbelanjaan di negeri Paman Sam itu terlihat sepi. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran presiden Yudhoyono jika daya beli masyarakat Indonesia ikut rendah seperti yang terjadi di AS.
 
Namun, presiden melihat saat ini pasar domestik di Indonesia masih bergairah meski dibawah tekanan krisis ekonomi global."Saya masih melihat mal-mal, warung-warung di jalan ramai, alhamdulillah," jelasnya.
 
Presiden menambahkan, dirinya hanya khawatir kalau saat ini terjadi pelemahan daya beli masyarakat."Bahaya kalau semua berhenti belanja," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya