Survei LSJ: Jokowi Ungguli Prabowo Subianto di Bursa Capres

Joko Widodo dan Prabowo Subianto
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR
– Hasil survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menempatkan nama Joko Widodo alias Jokowi di posisi puncak sebagai calon presiden 2014. Gubernur DKI Jakarta itu mengungguli 12 tokoh nasional yang disebut-sebut sebagai kandidat capres potensial untuk Pemilu 2014.

Film Keajaiban Air Mata Wanita Sajikan Keajaban dan Kehangatan

Dalam survei yang melibatkan 1.225 responden di 33 provinsi se-Indonesia itu, Jokowi meraih angka dukungan 18,1 persen. Menyusul di bawahnya Prabowo Subianto 10,9 persen, Wiranto 9,8 persen, Jusuf Kalla 8,9 persen, Aburizal Bakrie 8,7 persen, dan Megawati Sukarnoputri 7,2 persen, Mahfud MD 5,4 persen, Dahlan Iskan 3,6 persen, Hatta Rajasa 2,9 persen, Surya Paloh 2,5 persen, Rhoma Irama 1,7 persen, Muhaimin Iskandar 1,1 persen, dan Anas Urbaningrum 0,5 persen.
Jaga Kaki Tetap Sehat, Ini 5 Tips Pilih Sandal yang Nyaman


Peneliti senior LSJ, Rendy Kurnia, mengatakan masyarakat selama ini selalu menganggap Jokowi sebagai pemimpin yang baik. Persepsi positif ini meningkat dengan adanya sorotan media massa yang terus-menerus atas segala aktivitas mantan Wali Kota Solo itu.


“Citra publik pada jokowi sangat positif. Wajar jika dia ada di urutan pertama,” kata Rendy dalam pemaparan hasil survei LSJ di Jakarta, Selasa 19 Februari 2013.


Namun meski dalam banyak survei nama Jokowi selalu berada di posisi puncak, Gubernur DKI itu diyakini tidak akan serta-merta menyanggupi untuk dicapreskan. Sekretaris Jenderal Asosiasi Riset dan Opini Publik Seluruh Indonesia, Umar S Bakry, memprediksi Jokowi tak akan
ngoyo
maju capres apabila PDIP tidak bersedia mencalonkan dia.


Umar menilai Jokowi adalah politikus yang loyal pada partai dan pimpinan partai. Oleh sebab itu ia memprediksi Jokowi akan mematuhi kebijakan apapun yang diambil PDIP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.


“Jokowi akan setia pada partainya. Dia bukan tipe orang yang kutu loncat. Dia loyal pada Mega dan PDIP. Dia tidak akan ambil kesempatan kalau PDIP tidak mau mencalonkan,” ujar Umar.


Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas menyatakan ia tak merekomendasikan Jokowi maju capres 2014. “Belum waktunya. Pekerjaan Jokowi (sebagai Gubernur DKI) belum selesai. Saya rasa PDIP tidak akan mengizinkan Jokowi (jadi capres),” kata Kiemas. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya