Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Ketua Umum Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso, menemui Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, untuk berkonsultasi mengenai nasib partai yang dipimpinnya.
Mengenakan baju berwarna cokelat dan celana panjang hitam, Sutiyoso mengaku akan berkonsultasi, apakah perbedaan tafsir antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa digugat sebagai Sengketa Kewenangan Lembaga Negara (SKLN).
"Semua sekarang tanda tanya besar, kenapa PKPI diganjal? Saya akan bertanya ke Pak Mahfud MD, apakah perbedaan tafsir tersebut bisa diajukan sebagai Sengketa Kewenangan Lembaga Negara," uja Sutiyoso di Gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu, 20 Februari 2013.
Pada Jumat, 15 Februari 2013, Sutiyoso juga menemui Ketua Muda Tata Usaha Negara Mahkamah Agung RI, Paulus E Lotulung, untuk meminta tafsir dari putusan Bawaslu mengenai PKPI.
"Dalam waktu dekat ini, kami berharap sudah ada keputusan Mahkamah Agung berupa perbedaan tafsir yang lebih tinggi soal lolosnya PKPI," ujar Kuasa Hukum Sutiyoso, Bambang Suroso.
Menurut Bambang, penolakan yang dilakukan oleh KPU adalah bentuk pembangkangan. "Itu pembangkangan atas keputusan lembaga negara, hanya Mahkamah Agung yang bisa menyelesaikan itu,' ungkap dia.
Seperti diketahui, Bawaslu telah memutuskan bahwa PKPI berhak menjadi partai politik peserta pemilu 2014. Karenanya, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, KPU wajib melaksanakan keputusan Bawaslu, yakni menetapkan PKPI sebagai partai politik peserta pemilu 2014.
Namun, KPU menolak melaksanakan keputusan Bawaslu tersebut. Nasib digantung, PKPI berencana mengadukan lembaga penyelenggara pemilu itu ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas dasar dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan komisioner.
Sutiyoso bahkan akan mengadu ke Komisi Ombudsman dan menguji materi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga :
Usai Bunuh Rini dan Gasak Rp43 Juta, Uangnya Dipakai Arif Beli Koper hingga Biaya Resepsi Nikah
Baca Juga :
Ini Strategi Unik untuk Belanja yang Lebih Murah
Jelang Hari Kebebasan Pers Sedunia, Gaza Berduka Atas Kematian 140 Jurnalis dalam Serangan Israel
141 jurnalis media Palestina tewas dan 70 lainnya terluka dalam perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Sedangkan, 20 jurnalis lainnya ditahan Israel.
VIVA.co.id
3 Mei 2024
Baca Juga :