Salah Satu Organisasi Sayap Partai Nasdem Terancam Bubar

Bendera Partai Nasdem.
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang
VIVAnews
Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
– Salah satu organisasi sayap utama Partai Nasdem, yakni Badan Advokasi Hukum (Bahu), terancam bubar menyusul hengkangnya sang ketua umum, sekretaris jenderal, dan sejumlah pengurus inti Bahu dari partai pimpinan Surya Paloh itu.

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

Ketua Umum Bahu, Effendi Syahputra, menyatakan lebih dari setengah pengurusnya di tingkat pusat menyatakan ke luar dari Nasdem. Pengurus-pengurus wilayah Bahu di 26 provinsi, kata Effendi, juga akan melakukan langkah serupa. Namun ia belum tahu persis di wilayah-wilayah dan siapa-siapa saja pengurus Bahu yang akan ke luar.
Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23


“Yang pasti, sekarang kepengurusan pusat Badan Advokasi Hukum Partai Nasdem kosong,” kata Effendi dalam konferensi pers pengunduran diri dia dan rekan-rekannya di restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 20 Februari 2013.


Bahu Nasdem adalah organisasi sayap Partai Nasdem yang khusus membidangi advokasi hukum. Effendi mengklaim sering menjadi ketua tim dalam setiap tugas-tugas advokasi yang dilakukan partai, termasuk menjadi Ketua Tim Konstitusi Partai Nasdem yang berhasil menggugat Undang-Undang Pemilu yang membuat semua parpol harus diverifikasi KPU sebelum ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2014.


Effendi mengatakan, mundurnya dia dan belasan koleganya dari Nasdem murni merupakan pilihan pribadi dan tidak dipengaruhi oleh orang-orang tertentu, pun tak ada kaitannya dengan Hary Tanoesoedibjo yang telah lebih dulu ke luar dari Nasdem untuk bergabung dengan Partai Hanura.


Effendi dan rekan-rekannya bahkan mengaku sebagai loyalis Surya Paloh. Namun belakangan mereka kecewa dengan ketua umum baru Partai Nasdem itu. Menurut Effendi, Paloh memasukkan orang-orang baru yang tak mengerti sejarah Nasdem ke partai, dan menggusur orang-orang lama yang telah membesarkan partai.


Selain itu, Effendi kecewa karena Bahu Nasdem tak diakui sebagai bagian dari organisasi partai. Padahal, ia dan pengurus Bahu Nasdem yang telah bekerja keras membangun partai. “Kalau Anda lihat di situs Partai Nasdem, web Badan Advokasi Hukum sebagai organisasi sayap tidak ditautkan di situ. Di majalah Prioritas (majalah internal Partai Nasdem) juga tidak disebut,” kata Effendi yang juga salah satu pendiri sekaligus anggota Mahkamah Partai Nasdem.


Effendi mengatakan tak tahu apa yang akan terjadi pada Badan Advokasi Hukum Partai Nasdem sepeninggal dirinya dan pengurus inti lainnya. Ia menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada Surya Paloh sebagai Ketua Umum Nasdem. Lagi pula, kata Effendi, selama ini kepengurusan baru partai dirumuskan tunggal oleh Surya Paloh.


“Pak Surya Paloh menjadi penentu tunggal dalam penyusunan kepengurusan baru,” kata Effendi. Sekeluar dari Nasdem, ia dan rekan-rekannya belum memutuskan apakah hendak bergabung dengan organisasi kemasyarakatan yang dibentuk Hary Tanoe atau tidak.


Effendi dan teman-temannya memang bukan bagian dari loyalis atau kelompok Tanoe. Namun apabila ada rekannya eks Bahu Nasdem yang ingin merapatkan diri ke Tanoe, Effendi mempersilakan karena itu adalah sikap pribadi. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya