Sumber :
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews
- Lingkaran Survei Indonesia kembali merilis hasil surveinya mengenai anjloknya elektabilitas Partai Demokrat yang berada di angka 11,7 persen. Tingkat penurunan elektabilitas Demokrat itu sebesar 9 persen dibanding hasil perolehan suaranya pada Pemilu tahun 2009, yakni 20,85 persen.
LSI menyimpulkan bahwa masyarakat mulai menghukum Partai Demokrat atas dugaan kasus korupsi berjamaah yang dilakukan partai itu, sebagaimana kesaksian M Nazaruddin.
Baca Juga :
Jelang Hari Kebebasan Pers Sedunia, Gaza Berduka Atas Kematian 140 Jurnalis dalam Serangan Israel
Baca Juga :
Usai Bunuh Rini dan Gasak Rp43 Juta, Uangnya Dipakai Arif Beli Koper hingga Biaya Resepsi Nikah
Tak sampai setahun kemudian, LSI memberi peringatan kedua kepada Demokrat atas anjloknya suara Partai. Survei pada Februari 2012, Demokrat tidak hanya disalip Golkar, tapi juga PDIP. Golkar memperoleh dukungan 18,9 persen, PDIP 14,2 persen, dan Demokrat 13,7 persen.
"Jika kecenderungan dalam survei itu bertahan sampai Pemilu 2014, Demokrat berpeluang mematahkan tradisi
runner up
(juara kedua) pemenang pemilu pascareformasi, bahwa partai politik yang menjadi pemenang pemilu sebelumnya, menjadi
runner up
pada pemilu berikutnya," kata Adjie.
Pada Pemilu 1999, PDIP adalah pemenang Pemilu, namun menjadi runner up pada Pemilu 2004. Pada Pemilu 2004, Partai Golkar adalah pemenang pemilu, namun menjadi runner up di Pemilu 2009. (umi)
Halaman Selanjutnya
"Jika kecenderungan dalam survei itu bertahan sampai Pemilu 2014, Demokrat berpeluang mematahkan tradisi