LPI: Caleg Artis Jangan Hanya Modal "Ngetop"

daftar calon sementara (DCS) legislatif
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAnews
- Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengadakan diskusi tentang "Potret Mutu Caleg Partai Politik Peserta Pemilu 2014" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu 5 Mei 2013. Diskusi tersebut dihadiri juga oleh lima perwakilan partai peserta pemilu 2014.


Dalam diskusi tersebut, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens, menyinggung masalah artis yang mendadak menjadi calon legislatif. Boni menilai artis yang menjadi caleg itu tidak masalah asalkan memiliki latar belakang politik yang mumpuni.


"Caleg artis itu harus memiliki latar belakang pendidikan dan politik. Jadi, masa jabatan mereka itu dipakai untuk belajar menjadi seorang pemimpin. Mereka harus berkualitas tidak hanya dikenal," ujar Boni.


Menurut dia, biasanya soal latar pendidikan dan kiprah artis di dunia politik tidak terlalu banyak disorot. Dia menjelaskan, yang disorot hanya dari segi popularitasnya. Hal itulah yang menjadi sebuah polemik bagi artis yang menjadi caleg.


"Jadi, kelihatan bahwa faktor pendidikan itu tidak disorot dalam karier hidup mereka. Kita tidak tahu dia sarjana atau tidak, jadi hanya popularitas mereka saja di dunia hiburan, bukan di dunia politik," ujarnya.

Parlemen Arab Desakkan Investigasi Internasional Kejahatan Israel di Gaza

Boni menuturkan, ketika seseorang berniat menjadi politisi, seharusnya memiliki keterampilan sebagai politisi. Di antaranya memiliki kemampuan
Pemko Medan Sediakan Videotron Raksasa untuk Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan
budgeting
, melobi, legislasi, kapabilitas,
Demi Cari Solusi Percepatan Transisi Energi, MKI Mulai Jalin Kolaborasi
agregating , dan
political articulating
.


"Artis itu tidak dibentuk menjadi manusia politik, tetapi mereka dibentuk dalam
entertainment
. Partai politik yang menurunkan artis jadi caleg harus menentukan mekanismenya untuk mencerdaskan artis secara politik," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya