PKS Tunggu Surat Resmi Pemecatan dari Setgab Koalisi

PKS Demo Tolak Kenaikan BBM
Sumber :
VIVAnews -
Rizky Irmansyah Belum Minta Maaf, Nikita Mirzani: Harusnya Dia Bersyukur Dapet Gue
Sindiran dan ancaman dari Sekretariat Gabungan Partai Koalisi tak menyurutkan penolakan Partai Keadilan Sejahtera terhadap rencana pemerintah kenaikan harga BBM dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. PKS sadar konsekuensinya, dikeluarkan dari koalisi dan tiga menteri mereka akan dicopot.

Indonesia ke Perempat Final Uber Cup 2024, Ester Minta Maaf, Komang Ayu Senang

"Semua ancaman biasa saja. Jangankan menteri, nyawa dicabut juga nggak apa-apa. Kita tergantung sama yang di Atas," kata  Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS  Mahfudz Siddiq di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 12 Juni 2013.
Dugaan Penistaan Agama, Polisi Diminta Tangkap dan Tahan Pendeta Gilbert


Ketua Komisi I DPR RI, ini tidak mempermasalahkan kalau posisi mereka di kabinet dicopot. Di dalam koalisi atau di luar koalisi bagi PKS tidak menjadi masalah. "Justru kalau di luar koalisi, kami bisa mengkritisi berbagai kebijakan yang dianggap tidak beres dan tidak pro terhadap kepentingan rakyat," katanya.


DPP PKS, kata Mahfudz, hingga kini masih menunggu surat pemecatan resmi dari Setgab dan SBY.  Setelah diterima secara resmi, PKS akan membaca poin demi poin yang disampaikan Setgab. Dalam beberapa kesempatan pihak internal Partai Demokrat dengan istana kerap berbeda dalam melihat dan menyikapi suatu permasalahan. "Kami akan baca dulu isinya, karena selama ini di internal Demokrat dan istana satu sama lain sering beda," katanya.


Saat ini ada tiga menteri dari partai ini di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Mereka adalah  Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, Menteri Sosial, Salim Al Jufri Assegaf dan Menteri Pertanian, Suswono.


Sebelumnya Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan menyatakan kecewa dengan sikap PKS. Ia menilai PKS sudah melangggar aturan main yang sudah disepakati Setgab. "Pelanggaran
code of conduct
. PKS sudah menjadi bagian yang terpisah," kata dia. (Baca: )

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya