Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Politisi PDI Perjuangan Guruh Soekarnoputra menilai di internal partainya tidak ada tokoh yang layak menjadi calon presiden pada pemilihan presiden 2014.
Bahkan, menurut Guruh, Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri pun tidak layak jadi capres 2014.
"Tidak ada (yang layak). Puan pun menurut saya belum cocok untuk jadi capres. Masih banyak yang harus dia pelajari," kata adik kandung Megawati itu, di Gedung DPR, Jumat 25 Oktober 2013.
Guruh menilai, saat ini sudah bukan zamannya lagi Megawati maju menjadi capres. Presiden ke-5 itu, kata Guruh, sudah harus memikirkan bagaimana membentuk kader-kader internal partai untuk menjadi pemimpin masa depan. "Saya ini kan yang paling mengerti Ibu Mega," kata dia.
"Kalau dari PDIP saat ini masih belum ada nama lah. Di partai lain juga. Yang saya lihat capres-capres yang muncul itu ideologinya, aduh.... Karena pada masa orde baru itu kan materialistik sekali ideologinya," tuturnya.
Sehingga, lanjutnya, saat ini bukan lagi bicara mengenai ideologi. Tetapi bagaimana cara memperbaiki calon-calon pemimpin itu. "Ideologinya sudah benar Pancasila. Tapi pelaksanaan oleh orang-orangnya yang belum benar," ujar dia.
"Itu juga tugas kamu sebagai jurnalis memberikan pendidikan di tulisan kamu," kata Guruh kepada wartawan.
Menurut Guruh, sistem pendidikan saat ini juga telah menggeser nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Tentang Presiden Soekarno juga, hanya sebagai presiden pertama saja diajarkannya, sebagai proklamator. Tetapi tidak diajarkan bahwa dia itu penggali Pancasila. Apalagi soal Marhaenisme, pasti tidak diajarkan itu," kata dia. (umi)
Baca Juga :
Arsenal Harus Ingat Terus Rasa Kecewa Musim Ini
Guruh menilai, saat ini sudah bukan zamannya lagi Megawati maju menjadi capres. Presiden ke-5 itu, kata Guruh, sudah harus memikirkan bagaimana membentuk kader-kader internal partai untuk menjadi pemimpin masa depan. "Saya ini kan yang paling mengerti Ibu Mega," kata dia.
"Kalau dari PDIP saat ini masih belum ada nama lah. Di partai lain juga. Yang saya lihat capres-capres yang muncul itu ideologinya, aduh.... Karena pada masa orde baru itu kan materialistik sekali ideologinya," tuturnya.
Sehingga, lanjutnya, saat ini bukan lagi bicara mengenai ideologi. Tetapi bagaimana cara memperbaiki calon-calon pemimpin itu. "Ideologinya sudah benar Pancasila. Tapi pelaksanaan oleh orang-orangnya yang belum benar," ujar dia.
"Itu juga tugas kamu sebagai jurnalis memberikan pendidikan di tulisan kamu," kata Guruh kepada wartawan.
Menurut Guruh, sistem pendidikan saat ini juga telah menggeser nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Tentang Presiden Soekarno juga, hanya sebagai presiden pertama saja diajarkannya, sebagai proklamator. Tetapi tidak diajarkan bahwa dia itu penggali Pancasila. Apalagi soal Marhaenisme, pasti tidak diajarkan itu," kata dia. (umi)
Temuan Hotman Paris, Vina Masih Perawan Sebelum Diperkosa
Salah satu temuan penting tim Hotman Paris adalah bahwa Vina Cirebon masih dalam kondisi perawan ketika pertama kali diperkosa oleh pelaku bernama Eko.
VIVA.co.id
21 Mei 2024
Baca Juga :