Rhoma Irama Tak Terobsesi Jadi Menteri

Rhoma Irama dan Soneta Group saat tampil di Bantul beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Daru Waskita/VIVAnews
VIVAnews -
Menjadi seorang menteri di suatu pemerintahan adalah sebuah kehormatan. Selain memiliki jabatan bergengsi, mereka juga mendapatkan sejumlah fasilitas dan wewenang khusus dari negara.


Meskipun demikian, tetap saja, tidak semua orang tertarik atau berminat menjadi menteri. Salah satunya adalah Raja Dangdut, Rhoma Irama.


Rhoma mengaku tidak mau duduk di kursi kabinet Jokowi. Selain tidak minat, dia juga tidak mendapat tawaran tersebut.
Jepang Juara Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Sang Penghancur Timnas Indonesia


Selamat! Stephanie Poetri, Anak dari Titi DJ Umumkan Telah Bertunangan
"Saya rasa nggak ya. Nggak ada yang menawari saya menjadi menteri. Saya tidak terobsesi menjadi menteri," kata Rhoma di sela acara Musyawarah Nasional I Fans of Rhoma and Soneta (Forsa) di Hotel Twin Plaza, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Jum'at, 24 Oktober 2014.

Target Rampung 2025, Pupuk Kaltim Mulai Revamping Pupuk Tertuanya

Rhoma justru bingung ketika ditanyakan kabar pemanggilannya oleh presiden. Sampai saat ini, pelantun 'Syahdu' itu tidak pernah menerima telepon dari presiden atau orang dekat presiden.


"Nggak pernah ada (telepon dari presiden)," ujar pentolan grup dangdut Soneta ini.


Rhoma pun turut mengomentari lamanya Presiden Jokowi dalam mengumumkan para menterinya. Dia menilai ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan matang oleh Jokowi.


"Banyak
decision
yang jadi pertimbangan presiden. Banyak kekuatan di luar beliau hingga tak cepat memutuskan," katanya.


Menurut Rhoma, meski Jokowi belum memberi keputusan para menterinya, bangsa ini harus bersyukur bahwa proses demokrasi berjalan damai.


"Mudah-mudahan ke depan, antara Koalisi Merah Putih dan Indonesia Hebat bisa berjalan bersama," ujar Rhoma.


Presiden Jokowi terus menggodok susunan kabinet pemerintahannya mendatang. Jokowi sudah memanggil sejumlah tokoh ke Istana Kepresidenan. Namun, sampai saat ini, Jokowi belum juga mengumumkannya. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya