Cerita Tedjo Edy Saat Dipilih Jadi Menko Polhukam

Tedjo Edhy Purdijatno, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews - Tedjo Edy Perdijatno yang dipilih menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM mengaku, dirinya dihubungi oleh Presiden Joko Widodo, baru sehari sebelumnya, Sabtu, 25 Oktober 2014 malam.
Bea Cukai dan Polres Nunukan Sita 26 Kaleng Susu Isi Sabu

"Tadi (sabtu) malam, kebetulan ditelepon oleh Mas Andi (Widjojanto) untuk menghadap beliau (Jokowi)," ujarnya kepada VIVAnews, setelah pengumuman kabinet oleh Jokowi di halaman Istana Negara, Jakarta, Minggu 26 Oktober 2014.
Daun Kelor Asal Blora Merambah Negeri Jiran

Tedjo melanjutkan, ia sempat bingung ketika harus menghadap Jokowi. Ia juga sempat penasaran, untuk apa dia dipanggil Jokowi. Ia tak terpikir dipanggil untuk menjadi menteri, karena semua calon menteri sudah selesai dipanggil.
Usulan Polisi di Bawah Kementerian Muncul Lagi, Pengamat: Upaya Melemahkan Polri

"Kok malam-malam dipanggil, ngapain?" ungkap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu, yang terheran-heran saat dipanggil oleh Jokowi.

Saat bertemu dengan mantan Wali Kota Solo itu, mereka berdua hanya membicarakan mengenai keamanan hukum dan sebagainya.

"Saya jelaskan apa yang saya tahu tentang semuanya. Dan beliau minta supaya (saya) meneruskan dari yang lama (menjadi menko polhukam) dan ditingkatkan lagi," ungkap Tedjo.

Namun, saat berbincang dengan Jokowi sekitar 15 menit, Tedjo masih belum menyadari penunjukkan dirinya sebagai Menko Polhukam.

"Hanya diberi tahu oleh Mas Andi, bapak besok sebagai Menko Polhukam," jelas Tedjo.

Saat ini, Tedjo mengaku ia belum mengetahui apa yang akan dilakukannya. Ia mengatakan, besok setelah selesai pelantikan, akan melakukan koordinasi dengan kementerian-kementerian lain yang terkait.

"Baru itu kita kerja," kata Tedjo yang merupakan Alumni Angkatan Laut (AAL) angkatan 21 tahun 1975 itu. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya