Menteri Sosial Jelaskan Program Kartu Keluarga Sejahtera di DPD RI

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVAnews/Zosa Sosiana

VIVAnews - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa memenuhi undangan rapat dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung Nusantara IV, Jakarta, Rabu 26 November 2014.

Mitsubishi Motors Buka Layanan Bodi dan Cat Resmi di Serang

Rapat antara Mensos dengan DPD RI itu dipimpin Hardi Selamat Hood, senator asal Kepulauan Riau.

Rapat dihadiri puluhan anggota DPD RI perwakilan masing-masing daerah, seperti Senator dari Jawa Timur Emilia Kontesa, kemudian ada juga senator dari Jambi, Bali, Papua, Kalimantan, Aceh, Maluku, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan DKI Jakarta.

Perwakilan DPD RI, Hardi Selamat menyampaikan sejumlah pertanyaan kepada pemerintah yang diwakili Mensos RI, utamannya terkait program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk masyarakat miskin.

Dewan mempertanyakan, apakah dengan adanya program KKS itu menghapus program sebelumnya, yakni Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Kemudian dewan juga menyoroti akurasi data masyarakat miskin yang digunakan pemerintah dalam program KKS itu.

"Dari mana dananya? Apa indikator keberhasilan program KKS?" tanya Hardi Selamat.

Menanggapi pertanyaan itu, Mensos Khofifah Indar langsung menjelaskan alasan pemerintahan Joko Widodo mengeluarkan kebijakan KKS. Dalam pertemuan perdana tersebut, Ketua Muslimat NU itu juga sekaligus memperkenalkan jajarannya di Kementerian Sosial.

"KKS merupakan bentuk perlindungan sosial melalui bantuan sosial yang bersifat sementara," kata Khofifah di Gedung DPD RI.

Menurut dia, program KKS ini merupakan perluasan dari program pemerintah sebelumnya terhadap pengentasan kemiskinan. Sehingga, data-data yang digunakan pemerintahan Jokowi juga mengacu pada data sebelumnya, sambil melakukan pemutakhiran data.

"KKS ini penanda keluarga kurang mampu, jadi yang dulu menerima KPS itulah yang menerima KKS " jelasnya.

Zosa Sosiana/Jakarta/asp

Ilustrasi guru mengajar.

Mentari Assessment Gandeng OxfordAQA Dorong Kemajuan Pendidikan Indonesia

Mentari Assessment sudah mengadakan sertifikasi ujian bahasa Inggris yang telah diikuti oleh lebih dari 100 sekolah, 14.000 lebih peserta, di 25 kota lebih di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024