Politikus PDIP: Jokowi Sangat Mudah Dijatuhkan

Jokowi dan Effendi Simbolon PDIP
Sumber :
  • Antara/ Indrianto Eko Suwarso
VIVA.co.id -
Seratus hari pemerintahan Presiden Joko Widodo dianggap tidak banyak prestasi. Bahkan, sangat mudah dijatuhkan.


Hal itu disampaikan anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, di gedung DPR, Jakarta, Selasa 27 Januari 2015. Effendi menilai ada celah bagi lawan politik untuk menjatuhkan Jokowi.


"Ya tentu melihat perkembangan bahwa 100 hari Jokowi-JK ada celah-celah yang kalau oleh lawan politiknya itu memang berpotensi untuk dilakukan proses menjatuhkan pemerintahan sekarang. Itu poin saya," kata Effendi.
Pengamat: Sri Mulyani Rentan Konflik dengan Menteri Parpol


Daftar 12 Menteri Hasil Reshuffle, 9 Wajah Baru
Jika tidak ingin terjadi proses impeachment, Effendi menyarankan Presiden Jokowi untuk segera berbenah. Dengan begitu, roda pemerintahan bisa kembali berjalan sesuai dengan relnya.

Kembalinya Sri Mulyani ke Kursi Menteri Keuangan

"Agar Jokowi sebagai Presiden kemudian melakukan pembenahan dan kembali ke khitahnya. Sehingga penyelengaraan negara, khususnya di eksekutif, benar-benar di relnya dan sesuai dengan konstitusi. Jangan terlalu reaktif melakukan tindakan-tindakan, itu saya ingatkan," kata Effendi.


Dia menilai, celah untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo bukan karena kreasi politik dari lawan. Tapi justru karena kesalahan Jokowi sendiri.


"Ini karena kesalahan Jokowi sendiri. Kesalahannya itu mampu dimanfaatkan lawan politiknya," kata Effendi.


Effendi tidak kali ini saja bicara keras terhadap Jokowi. Terkini, Effendi menyebut Jokowi adalah Presiden prematur. Dia juga menyebut para pembantu Jokowi tidak kompeten menjalankan pemerintahan. Khususnya Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.


"Yang atur anak kecil (Andi Widjajanto), yang diatur prematur, inkubator jadinya," kata Effendi.


Baca juga:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya