Sumber :
- ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
VIVA.co.id -
Partai Hanura membeberkan alasan kenapa aklamasi memilih Wiranto lagi sebagai Ketum 2015-2020.
Ketua DPP, Syarifuddin Sudding mengatakan, kalau Wiranto adalah sosok yang bisa menjadi pemersatu kader.
Baca Juga :
Proses yang Dilakukan KPK Amanat Undang-undang
Baca Juga :
KPK Dikabarkan Tangkap Tangan Politikus Hanura
"Ketika mau dipaksakan, saya khawatir partai ini akan terjadi konflik. Itu yang tidak kami inginkan. Kami tidak ingin partai ini hanya tinggal nama. Apalagi dalam suasana seperti ini," jelas anggota Komisi III DPR ini.
Sejumlah kader muda, diakuinya banyak dan siap menjadi pemimpin. Tapi, pemimpin yang bisa menjadi pemersatu dan tidak menimbulkan konflik baru, belum ada di Hanura.
Sebab itu Sudding menolak pandangan publik karena kembali menjadikan Wiranto sebagai ketua umum adalah cerminan kaderisasi yang mandeg.
"Sebenarnya ada, katakan generasi muda ini, misalnya ketika dalam pucuk pimpinan, potensi konfliknya ada. Itu yang tidak kita harapkan. Kalau sekedar memimpin ada, tapi potensi konfliknya ada, itu yang tidak kami harapkan," katanya.
Kat dia, banyak kader daerah menawarkan sosok lainnya. Namun dengan situasi saat ini, tidak ada yang bisa menjadi pemersatu.
"Sebenarnya dia (Wiranto) mau istirahat tapi kita minta. Saya kemarin yang minta, semua anggota fraksi datang ke sana meminta beliau," katanya.
Munas ke-II Hanura akan digelar di Solo Jawa Tengah, pada 13-15 Februari 2015.
Halaman Selanjutnya
Sejumlah kader muda, diakuinya banyak dan siap menjadi pemimpin. Tapi, pemimpin yang bisa menjadi pemersatu dan tidak menimbulkan konflik baru, belum ada di Hanura.