Sumber :
- VIVAnews/Beno Junianto
VIVA.co.id - Juru Bicara Partai Demokrat, Dede Yusuf, mengatakan partainya tidak terpengaruh dengan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang menjadi pendukung pemerintah. Menurutnya, posisi Partai Demokrat tetap konsisten dengan sikap awal.
"Partai Demokrat sejak awal memosisikan sebagai penyeimbang (kekuatan politik kubu pemerintah dan nonpemerintah). Tidak di KIH (Koalisi Indonesia Hebat) dan KMP (Koalisi Merah Putih), sehingga kita masih memegang posisi seperti itu,” katanya di kompleks Parlemen di Jakarta, Jumat, 4 September 2015.
Baca Juga :
DPP Demokrat Lolos Verifikasi Faktual KPU
Dengan sikap itu, Dede menjelaskan posisi Partai Demokrat bisa dikatakan netral. Sedangkan mengenai masalah pengambilan keputusan di Parlemen, sikap Demokrat sesuai kepentingan rakyat.
"Jadi sesuai isu, kita akan mendukung apa pun yang mengutamakan kepentingan rakyat. Dan bila pemerintah tidak sesuai komitmen, maka kita akan kritik,” ujarnya.
Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR RI, Dadang Rusdiana, mengatakan perubahan peta politik di Parlemen memang berpotensi terjadi pemilihan ulang pemimpin alat kelengkapan Dewan. Namun fraksi pendukung pemerintah masih mengunggu Demokrat untuk menentukan sikapnya.
“Menunggu dulu Demokrat sebagai penyeimbang. Sebab fraksi pendukung pemerintah masih kalah jika Demokrat sebagai pengimbang tiba-tiba berayun ke sana (kubu KMP),” katanya.
Betambahnya partai pendukung pemerintah itu, kata Dadang, sangat bagus untuk meningkatkan stabilitas pemerintahan dan bisa mendapatkan respons pasar. “Walau bagaimana pun, stabilitas pemerintahan itu syarat mutlak yang dibutuhkan untuk mengembalikan stabilitas perekonomian,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR RI, Dadang Rusdiana, mengatakan perubahan peta politik di Parlemen memang berpotensi terjadi pemilihan ulang pemimpin alat kelengkapan Dewan. Namun fraksi pendukung pemerintah masih mengunggu Demokrat untuk menentukan sikapnya.
