Demokrat Tepis Tudingan Gagal Regenerasi

Ulil Abshar Abdalla
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Partai Demokrat dituding gagal melakukan regenerasi. Pasalnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjadi figur sentral sejak Partai Demokrat didirikan sampai sekarang. SBY masih disebut-sebut sebagai kandidat terkuat Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020.

Demokrat Beberkan Alasan Pilih Koalisi Prabowo Ketimbang Jokowi

Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla mengatakan, Demokrat masih sangat membutuhkan figur SBY. Selain sebagai pemersatu, SBY dinilai masih memiliki cukup kekuatan untuk mencegah setiap upaya intervensi dari lawan politik.

Ulil menggambarkan situasi Partai Demokrat dan politik nasional yang saat ini sedang tidak normal. Partai-partai di luar pemerintah, termasuk Partai Demokrat, seolah tengah diintervensi untuk tujuan memecah-belah. Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), katanya, berhasil dipecah-belah. Sengketa hukum berlarut-larut, dan terancam tak dapat menjadi partai politik peserta Pilkada serentak pada Desember 2015.

DPP Demokrat Lolos Verifikasi Faktual KPU

"Banyak kritik, Demokrat gagal, Demokrat tidak demokratis, tidak sesuai namanya. Saya mau jawab, kritik itu salah sasaran. Kritik itu fair (adil) andai situasi sekarang normal, tidak ada tanda-tanda intervensi, tidak ada keberpihakan pemerintah," kata Ulil kepada wartawan di arena kongres, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 12 Mei 2015.

Menurut Ulil, kini hanya SBY yang menjadi figur paling kuat yang dapat mencegah upaya memecah-belah Partai Demokrat. Kalau tidak, katanya, Partai Demokrat terancam disintegrasi. "Kami sebagai orang dalam, kami tahu risiko Demokrat kalau tidak ada Pak SBY. Ini menyangkut mati-hidup partai kami, minimal sampai Pemilu 2019," katanya.

SBY Singgung Benny K Harman Sudah Tiga Kali Nyalon

Kendati demikian Ulil menolak anggapan sebagian kalangan tentang skenario menjadikan SBY sebagai calon tunggal Ketua Umum Partai Demokrat. Dia mengklaim, sebagian besar kader memang menyadari kini figur SBY sangat dibutuhkan agar Partai Demokrat tetap satu. Marzuki Alie yang sempat diusulkan menjadi calon ketua umum pun memilih mengundurkan diri dan berbalik mendukung SBY.

Menurut Ulil, Marzuki pun menyadari bahwa kini Demokrat butuh figur pemersatu dan tak ingin kompetisi terbuka yang berpotensi menimbulkan konflik internal. "Seandainya tidak ada situasi seperti itu, situasi tidak normal, pasti ada kompetisi normal. Tapi sekarang harus hati-hati. Kalau tidak, Demokrat bisa di-Golkar-kan atau di-PPP-kan," ujarnya menjelaskan.

Sebelumnya beredar tiga nama kandidat Ketua umum Partai Demokrat, yakni SBY, Marzuki Alie, dan I Gede Pasek Suardika. Nama SBY sudah resmi diusulkan dan didaftarkan kepada Panitia Pengarah Kongres. Sedangkan Marzuki Alie menyatakan mengundurkan diri pada Selasa, 12 Mei 2015. Dia memilih mendukung SBY untuk menjadi Ketua Umum.

Sementara I Gede Pasek Suardika dikabarkan belum resmi diusulkan dan didaftarkan kepada Panitia Pengarah Kongres sampai Selasa siang. Padahal, tenggat pendaftaran dan penyampaian berkas sudah ditutup.

"Sampai jam 12 (Selasa siang, 12 Mei 2015), Pak Pasek belum daftar."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya