Sumber :
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengatakan pihaknya terus mengembangkan teknologi e-voting untuk pemilihan umum. Menurutnya e-voting adalah kebutuhan karena bisa mempermudah tugas KPU karena lebih aman dan efisien.
"E-voting safe, secure, efisien. Yang jadi masalah kepercayaan, apakah mereka percaya hasilnya secure? Kalau secure-nya tinggi pasti dipercaya," kata Menteri Nasir, di Gedung BPPT, Senin 3 Agustus 2015.
Baca Juga :
23 Pasal RUU Pemilu Rawan Digugat
Baca Juga :
Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
"E-voting safe, secure, efisien. Yang jadi masalah kepercayaan, apakah mereka percaya hasilnya secure? Kalau secure-nya tinggi pasti dipercaya," kata Menteri Nasir, di Gedung BPPT, Senin 3 Agustus 2015.
Menurut Menteri Nasir, penggunaan e-voting sudah dipikirkan sejak lama bersama KPU. Sosialisasi dan pengujian e-voting telah dilakukan di beberapa tempat, seperti di desa-desa.
"Sudah coba diterapkan di 200 desa," ujar Menteri Nasir.
Mengenai dukungan masyarakat, khususnya yang awam teknologi, ia optimis lambat laun masyarakat awam akan segera terbiasa dengan teknologi e-voting. Masyarakat, kata Nasir, tidak perlu khawatir karena nantinya akan selalu ada pembimbingan.
"Saya rasa ada pembimbing. Saya rasa masyarakat Indonesia sudah tidak ketinggalan teknologi," kata Menteri Nasir.
Halaman Selanjutnya
Menurut Menteri Nasir, penggunaan e-voting sudah dipikirkan sejak lama bersama KPU. Sosialisasi dan pengujian e-voting telah dilakukan di beberapa tempat, seperti di desa-desa.