Wejangan Megawati kepada Bapilu Hadapi Pilkada Serentak

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
Sumber :
VIVA.co.id
KPU Pastikan Tagih Dana Sumbangan Kampanye yang Tidak Sesuai
- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tengah menyosialisasikan pola kampanye pilkada serentak 2015. Apalagi kampanye pilkada kali ini berbeda dari pemilihan kepala daerah sebelumnya.

Tren Kemenangan Incumbent Menurun di Pilkada

Komisi Pemilihan Umum menjadwalkan kampanye pilkada serentak mulai hari ini, 27 Agustus hingga 5 Desember 2015. Meski begitu, sampai hari ini PDIP mengaku masih mempersiapkan tahapan-tahapan kampanye.
Auditor Dana Kampanye Pilkada Serentak Jangan Tertutup


"Kami juga sudah memasuki persiapan kampanye. Persiapan itu sedang digodok partai di DPP. Cara kampanye juga akan berubah tidak seperti biasanya, sehingga cara-cara ini harus segera disosialisasikan," ujar Megawati.


Megawati tetap mengingatkan kadernya untuk tetap solid menjaga suara pemilih dalam pelaksanaan pilkada serentak 2015. Momen pilkada bahkan dianggap sebagai cermin perjalanan masa depan partai berlambang banteng itu.


"Kita harus solid, harus bergotong royong dengan prinsip kesatuan. Pilkada ini momen dimana kita melihat diri sendiri. Harus siap dengan keadaan apapun, karena kita dilihat oleh seluruh rakyat," kata Megawati.


Baca juga:


Hari ini, Megawati melantik Departemen Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) dan Badan Saksi se-Indonesia di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.


"Dengan pelantikan ini, artinya kita sudah siap menghadapi Pilkada Serentak. Baru pertama kali ini kita melaksanakannya. Keputusan dari KPU untuk melaksanakan Pilkada Serentak memang agak terburu-buru, sehingga persiapannya pun harus siap secara cepat," kata Megawati.


Sebelumnya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pelantikan Bapilu dan Badan Saksi se-Indonesia menjadi momentum pergerakan mesin politik Partai dan gelora semangat gotong royong untuk menjadikan pilkada sebagai momentum konsolidasi dan membangun komitmen kerakyatan.


"PDIP meyakini bahwa dengan elektabilitas Partai 35.7 persen

sebagaimana hasil survei terakhir, akan terus bergerak menjadikan

kekuasaan sebagai alat untuk berpihak pada wong cilik," kata Hasto. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya