Mendagri: Suhardiman Sosok yang Bijak

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pendiri Partai Golkar, Suhardiman, meninggal dunia, Minggu malam, 13 Desember 2015 kemarin. Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Kramat Batu Nomor 1, Cipete, Jakarta Selatan.

Jenazah Suhardiman Dilepas dengan Upacara Militer

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo menilai, sosok Suhardiman merupakan politikus yang bijak, baik dalam setiap perbuatan dan pernyataan. "Beliau sosok yang bijak dalam pernyataannya, bimbingan kader, termasuk menyampaikan pesan baik beliau sebagai mantan prajurit yang pernah dipercaya Bung Karno mendirikan Golkar," kata Tjahjo di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Medan Merdeka Utara, Senin, 14 November 2015.

Tjahjo mengatakan, sebagai mantan Prajurit TNI berpangkat Mayjen, Suhardiman merupakan figur yang dikenal sebagai sosok yang tak mudah emosional. "Beliau figur bijak tak emosional. Perkiraan keadaannya tepat, damai menyampaikan pesan politiknya. Saya kira tidak hanya satu partai atau Soksi, tapi juga semua pihak kehilangan pikiran-pikiran kebangsaan dan pengalaman dia," ujarnya menambahkan.

Melayat Suhardiman, Jokowi Ikut Salat Jenazah

Menurut Tjahjo, negara memberikan penghormatan atas jasa pengabdian Suhardiman yang tidak tercela dan tak menimbulkan hiruk pikuk politik. Tjahjo mengenang, Suhardiman pernah menyampaikan selamat kepadanya saat mengetahui PDIP mengusung Jokowi di Pilpres 2014. Menurutnya, Suhardiman telah memprediksi Jokowi bakal menang sejak sebelum Pemilihan Legislatif digelar.

"Prediksi beliau pak Jokowi akan menang. Kata dia partaimu menang pilih Presiden yang baik. Itu jauh-jauh hari sebelum Pileg. Dia pejuang pemikir, analisis tajam tidak asal bicara."

Ini Wasiat Mendiang Pendiri Golkar kepada Aburizal

Suhardiman lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 16 Desember 1924. Dia adalah tokoh politik yang telah melewati lima masa kepemimpinan Indonesia: zaman Hindia Belanda, zaman Jepang, Presiden Sukarno, Presiden Soeharto, dan masa reformasi. Suhardiman kerap disebut sebagai dukun politik karena intuisinya sangat kuat dalam memprediksi peristiwa politik, terutama dalam konteks suksesi kepemimpinan.

Semasa hidup, dia turut mewarnai perjalanan politik Indonesia bersama dengan SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), yang awalnya dia dirikan untuk membendung penyebaran faham komunisme oleh PKI.

Dalam perjalanannya, SOKSI menjadi salah satu ormas yang melahirkan Partai Golkar dan menjadi tempat pengkaderan para pemimpin bangsa. Komentar dan pendapat Suhardiman kerap diminta sejumlah media terutama mengenai suksesi kepemimpinan di negeri ini karena intuisi politiknya sangat kuat dalam memprediksi calon-calon pemimpin masa depan.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya