Survei, Publik Setuju Pansus Freeport

Aksi Usut Kasus Freeport
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
- Rencana DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) PT Freeport Indonesia, berdasarkan hasil survei mendapat dukungan dari publik.

Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak
Dari hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang digelar akhir Desember 2015 hingga awal Januari 2016, menggambarkan dukungan publik tersebut.

Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?
Itu berawal dari kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret mantan Ketua DPR, Setya Novanto, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said.

Hasil survei menunjukkan 72,1 persen menjawab tahu tentang kasus tersebut, dan hanya 27,9 persen tidak tahu. Walau begitu, masih ada publik yang merasa belum puas kasus itu berhenti. 

“Ketika ditanyakan apakah dengan mundurnya Setya Novanto sudah cukup untuk menyelesaikan kasus tersebut? Ternyata 43,7 persen menjawab belum cukup, sedangkan 35,6 persen menjawab cukup, dan sisanya 20,7 tidak jawab,” ujar Direktur eksekutif Median, Rico Marbun, dalam keterangan persnya, Kamis, 7 Januari 2016.

Pertanyaan lanjutan, ternyata harapan publik ini ingin agar kasus terkait Freeport Indonesia dilanjutkan. Sebesar 23,5 persen responden berharap Freeport perlu diselidiki, 15,3 persen berharap perlu diselidiki lebih jauh pihak-pihak yang terlibat.

Terkait dengan rencana beberapa anggota DPR yang berencana menggulirkan terbentuknya Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki aktifitas Freeport di Indonesia selama ini, Media Survei Nasional (Median) telah melakukan survei kepada publik terkait.

Berdasakan hasil survei tersebut, mayoritas publik mendukung dibentuknya Pansus Freeport. “Kami bertanya kepada responden, apakah Anda setuju atau tidak dengan pembentukan pansus Freeport oleh DPR. Publik menjawab setuju sebesar 52,03 persen, sedangkan 25 persen tidak setuju, dan sebesar 22,97 persen tidak menjawab,” katanya menambahkan.

Survei dilakukan kepada 1.100 responden di 34 provinsi secara acak dengan teknik multistage random sampling dan memperhatikan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Waktu pengambilan data dilakukan selama 20 Desember-3 Januari 2016, dengan margin of error sebesar +/- 3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya