Ini Syarat yang Harus Disiapkan Jadi Ketum Golkar

Rapat Pengurus Harian DPP Partai Golkar
Sumber :
  • Al Amin

VIVA.co.id - Amunisi atau dana untuk menjadi ketua umum dalam partai politik sangat diperlukan. Bukan saja untuk menduduki jabatan, bahkan saat periodesiasi menjabat.

Mantan Ketua DPP Golkar hasil Munas Riau 2009, Hajriyanto Y Thohari mengatakan, untuk menjadi ketua umum Golkar banyak syaratnya.
 
"Faktor banyak, serius, kemampuan logistik," kata Hajriyanto, dalam diskusi 'Mau ke Mana Golkar?', di Cikini Jakarta, Minggu 21 Februari 2016.
 
Setelah menjadi ketua umum, bukan hanya mengurus di tingkatan pusat. Bahkan, termasuk hingga di daerah-daerah juga diurus ketua umum.
 
"Kewajiban setelah terpilih, dalam Golkar itu, menjadi ketum bukan bertanggung jawab menanggung operasional DPP, tapi DPD I dan II," ujar dia.
Golkar Mulai Sosialisasi Jokowi Capres Pemilu 2019
 
Dia menyebutkan, ada alokasi dana yang harus diberikan oleh ketua umum kepada DPD.
Titiek Soeharto: Jokowi Punya Pertimbangan Tunjuk Airlangga
 
Tidak hanya itu, Golkar juga mempunyai ormas. Kondisi ini, menjadi tanggungan juga bagi sang ketua umum terpilih. "Ormas Rp15 juta, DPD II Rp20 juta," katanya. Kalau tidak, maka ketua umum itu dianggap tidak bisa bekerja dengan baik.
Ketika Gerindra Tak Hadiri Rapimnas Golkar
 
"Tandanya nggak mampu, bisa digulingkan di tengah jalan," lanjut mantan wakil ketua MPR itu.
 
Golkar akan melaksanakan agenda musyawarah nasional luar biasa (munaslub), usai dualisme kepengurusan antara Munas Ancol dan Munas Bali.
 
Melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, pemerintah memberi waktu enam bulan agar segera menggelar munas.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya