Restu Jokowi, Modal Penting Calon Ketua Umum Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama sejumlah petinggi Golkar, Jumat (19/2/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Dukungan dari Istana dianggap menjadi hal penting penentu kelolosan kandidat ketua umum Partai Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) pada April mendatang. Selain pihak Istana, yang juga menjadi faktor menentukan adalah DPD, partai sebagai pemilik suara dan dukungan dari internal Partai Golkar sendiri.

Idrus Marham Bicara Opsi Tentukan Ketua Umum Golkar

"Penting untuk diperhatikan adalah untuk melakukan pendekatan pada Istana. Mereka para calon perlu melakukan silaturahim kepada Presiden," kata Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Heri Budianto saat dihubungi, Selasa, 1 Maret 2016.

Heri yang juga Direktur Eksekutif Politics Communication (PolComm) Institut ini menjelaskan, dukungan Presiden Jokowi menjadi penting karena Golkar saat ini jelas-jelas sudah menyatakan diri mendukung pemerintah. Hal tersebut akan menaikkan posisi tawar calon ketua umum yang disukai pemerintah nantinya.

Calon Ketua Umum Golkar Terkuat Versi JK

"Memang Presiden tidak ikut munas, namun posisi pemerintah khususnya Presiden, dapat mendongkrak psikologis calon dan para pendukung," kata Heri.

Menjelang Munas Golkar, sederet nama sudah menyatakan diri bakal maju antara lain Setya Novanto, Idrus Marham, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto dan Aziz Syamsuddin. Namun menurut Heri, kandidat yang akan mendapat dukungan bisa juga karena figur yang dianggap memiliki visi dan disegani di partai.

Menteri Airlangga Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Baru Golkar

"Restu Jokowi penting guna menambah keyakinan DPD 1 dan 2 dalam memilih. Andai Presiden memberi restu, maka sangat menguntungkan bagi calon," tuturnya. (ase)

Aziz Syamsuddin

Dua Calon Terkuat Ketua Umum Golkar Baru

Keduanya sudah mendapat dukungan untuk maju.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2017