VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku sudah mewanti-wanti mengenai potensi benturan antara taksi berbasis aplikasi online dengan taksi konvensional. Beberapa waktu lalu, taksi konvensional memang menggelar demonstrasi untuk menolak keberadaan pesaing baru mereka.
"Sudah saya bilang, sektor modern tidak boleh mematikan tradisional. Tugas negara itu harus ada, hadir untuk memastikan sektor modern tetap terjaga dan tradisonal tetap berkembang," kata Fahri saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Maret 2016.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menilai tidak adanya regulasi mengenai taksi online membuat sopir taksi konvensional menjadi terganggu.
"Taksi aplikasi itu kan tidak ada biaya maintenance, SDM, marketing. Modalnya hanya download aplikasi lalu diorder. Jadi ini belum ada regulasinya. Aplikasi-aplikasi ini jangan dibiarkan. Sama saja ini menganggu yang ada," ujar dia.
Menurut Fahri, jika dibiarkan maka akan memicu gesekan antara kedua pihak. Karena itu ia meminta adanya penataan terlebih dahulu, melalui pembuatan regulasi.
"Aplikasi ini hentikan dulu, ditata dengan rapi agar tidak berkelahi," kata Fahri.
Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?
Penanganan covid-19 dianggap menjadi tanggung jawab presiden
