- ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura, Erik Satrya Wardhana menilai sebagian menteri kabinet Joko Widodo tidak jelas.
Menurutnya, banyak dari mereka yang tidak memahami masalah yang terjadi di Tanah Air.
"Tidak sepenuhnya (memahami). Masyarakat awam pun tahu," kata Erick dalam suatu diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 2 April 2016.
Erick mengatakan, kondisi itu membuat mereka tak sejalan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo, Nawacita. Sehingga, ekses selanjutnya adalah munculnya desakan untuk melakukan reshuffle atau perombakan kabinet jilid kedua.
"Reshuffle (perombakan kabinet) itu kebutuhan," lanjutnya.
Meskipun demikian, ia tetap menyarankan, agar Jokowi tidak perlu terburu-buru dalam menentukan keputusan.
"Reshuffle bagian penting konsilidasi politik, konsilidasi politik juga bagian penting ekonomi," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyarankan, agar evaluasi, atau pergantian para menteri di kabinet Jokowi harus dilakukan secara jelas dan hati-hati. Sehingga, menjadi jelas apa kekurangan, atau kesalahan yang bersangkutan selama menjalankan tugas.
"Jadi, orang baru tidak mengulangi kesalahan yang sama," kata Yose. (asp)
