Pilih Mana, Fahri Masuk Demokrat atau Ruhut Keluar?

Syarief Hasan dan Fahri Hamzah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Setelah dipecat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal di masa pemerintahan SBY dulu, Fahri adalah pengkritik yang sangat keras. Bagaimana orang dekat SBY menanggapi keinginan Fahri tersebut?

Sindir UU MD3, Fahri: Pengelolaan Komunikasi Jokowi Kacau

"Kritik itu banyak varian. Kalau kritiknya bersifat membangun tentu juga baik. Kalau kritik yang tidak bersifat membangun, itu sesuatu yang tidak baik," kata politikus senior Demokrat, Agus Hermanto, di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin 25 April 2016.

Namun Wakil Ketua DPR ini mengaku tidak mengetahui apakah kritikan Fahri itu dulu bersifat membangun atau memusuhi. Yang jelas kata dia, SBY tahan terhadap kritikan itu.

PKS Siap Walk Out Jika Paripurna Dipimpin Fahri Hamzah

"Yang jelas sampai saat ini Pak SBY selalu tahan dengan kritik, tabah dengan kritik, dan selalu memberikan solusi pada kritik tersebut," ujar dia.

Karena masa lalu Fahri itu, beberapa kader Partai Demokrat seperti Ruhut Sitompul menyatakan ketidaksenangannya dengan wacana Fahri akan merapat ke Partai Demokrat.

Hidayat Nur Wahid: PKS Tak Merasa Diwakili Fahri Hamzah

Ruhut bahkan mengaku akan hengkang dari Partai Demokrat jika Fahri masuk. Lalu mana yang akan dipilih Agus, Fahri masuk atau Ruhut keluar?

"Itu sesuatu (pertanyaan) yang tidak cerdas karena berandai-andai itu sesuatu yang tidak cerdas. Jangan berandai-andai itu menjadi suatu ukuran. Karena itu belum tentu terjadi," kata Fahri.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya