- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Daniel Johan, mempertanyakan hasil survei Populi Center pada April 2016. Dalam survei tersebut, petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diprediksi masih akan dipilih di Pilkada DKI Jakarta.
"Kondisi yang tidak objektif itu karena Sunny Tanuwidjaja sebagai dewan penasihat Populi Center juga merupakan orang dekat calon incumbent Ahok dan sekarang Sunny diketahui merupakan staf khusus Gubernur DKI Ahok yang saat ini sedang menjalani proses hukum di KPK dan telah dicekal oleh KPK terkait kasus dugaan suap pembahasan raperda (rancangan peraturan daerah) reklamasi teluk Jakarta," kata Daniel Johan di Jakarta, Rabu 27 April 2016.
Menurutnya, masyarakat harus bijak melihat dan membaca hasil survei yang dikeluarkan oleh Populi Center. Sebab hasil survei yang dirilis menurutnya sudah berpihak kepada salah satu bakal calon gubernur.
"Biar masyarakat yang menilai tapi kondisi menjadi tidak objektif. Ada conflict of interest, tapi biar masyarakat yang menilai," ujar Daniel lagi.
Sebelumnya, Populi Center mempublikasikan hasil survei terkait popularitas calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok setelah adanya 2 kasus dugaan korupsi dan dikait-kaitkan dengan nama Ahok yaitu kasus RS Sumber Waras dan kasus korupsi tentang raperda reklamasi.
Hasil survei yang dilakukan terhadap 400 responden di 6 wilayah yakni Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu dengan margin of error 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, di tengah skandal justru persentase kepercayaan masyarakat kepada Ahok bisa mencapai 50,8 persen. Lalu 59,2 persen responden menginginkan Ahok maju kembali melalui jalur perseorangan atau independen.
Survei SMRC: Ahok Kalahkan Yusril dan Risma
Jika pemilihan gubernur hari ini, Ahok tetap jadi pemenangnya.
