Pilkada Jakarta 2017

Tim Sukses Ahok Pertanyakan Transparansi Survei LSI

Diskusi di Warung Daun soal Survei Pilkada DKI 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Tim Pemenangan pasangan calon petahana Ahok-Djarot, Guntur Romli mengatakan, hasil survei yang muncul selama ini akan menjadi evaluasi bagi bagi tim pemenangan. Meskipun hasil tersebut memiliki nada positif maupun negatif.

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

"Kampanye juga belum mulai. Tapi yang negatif yang mesti kami lakukan (pembenahan). Yang positif harus kami lihat di mana bolong-bolongnya. Yang negatif jadi warning call," kata Guntur Romli dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 8 Oktober 2016.

Ia mengatakan, hasil survei yang negatif semacam  alarm bagi pasangan Ahok-Djarot untuk berbenah diri. Namun kata dia yang juga menjadi perhatian adalah integritas, independensi dan metodologi yang digunakan lembaga survei. Dia menilai survei yang dikeluarkan lembaga seharusnya harus memiliki awal dan keberlanjutan.

Empat Alasan Utama Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Menurut Survei Indikator

"Misalnya kalau ada hasil survei yang membandingkan survei yang lama dengan kini, harusnya ada rilisnya pada publik. Untuk LSI (Lingkaran Survei Indonesia) kami tak pernah lihat ada rilis mereka soal hasil survei sebelumnya," kata Guntur, salah satu Juru Bicara Tim Sukses (Timses) Ahok itu.

Hal tersebut disampaikannya menyusul hasil survei LSI pimpinan Denny JA yang menyatakan bahwa persepsi publik menunjukkan bahwa Ahok-Djarot berpotensi kalah di Pilkada DKI Jakarta.

Survei Indikator: Mayoritas Publik Tak Setuju Hasil Pemilu yang Menangkan Prabowo-Gibran Dibatalkan

Guntur Romli mengatakan, pasangan Ahok-Djarot akan memperbaiki kekurangannya. Apalagi mereka saat ini masih bekerja berpasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Vape atau rokok elektrik.

Fakta, Produk Tembakau yang Dipanaskan Minim Digunakan Remaja di Negara-Negara Maju

Produk tembakau yang dipanaskan rupanya minim digunakan para remaja di sejumlah negara maju seperti Jepang, Jerman, Denmark, Belanda, Inggris, Amerika Serikat dan Kanada.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024