Puan: Siapa yang Laporkan Megawati ke Polisi?

Megawati Soekarnoputri dan anaknya, Puan Maharani.
Sumber :
  • Antara/ Andika Betha

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, mengaku belum tahu jika ibunya – yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri – dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Megawati dilaporkan oleh Aliansi Anak Bangsa Anti Penodaan Agama.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

"Sama siapa (pelapornya). Saya belum dengar," kata Puan, usai rapat kabinet terbatas mengenai sepakbola, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 24 Januari 2017.

Puan juga mengaku tidak tahu, apa alasan Presiden ke-5 RI itu dilaporkan ke polisi. Namun, menurutnya, urusan itu menjadi domain dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meskipun yang dilaporkan adalah ibunya.

Wacana Penundaan Pemilu 2024, Rizal Ramli: Luhut Ngetes Mbak Mega

"Ini bukan urusan anak ibu. Ini urusan substansi (pidato). Tanya ke Pak Sekjen ke partai," katanya.

Megawati dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Baharuzaman dengan nomor laporan polisi LP/79/I/Bareskrim pada tanggal 23 Januari 2017. Laporan itu menyangkut penodaan agama terkait dengan Pasal 156 dan atau 156a Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP).

Sekjen PDIP: Megawati-Jokowi Senafas soal Pemilu, Taat Konstitusi

Megawati diduga melakukan tindak pidana penodaan agama saat dirinya menyampaikan pidato di acara peringatan HUT PDIP ke-44 di di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2017. Laporan itu juga dibenarkan oleh Humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Penodaan Agama, Baharuzaman.

Sementara itu, Kepala bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, enggan memberikan komentar saat dimintai dikonfirmasi mengenai laporan yang didaftarkan oleh Baharuzaman itu.

"Saya belum mengerti laporannya bagaimana," ujar Martinus. (ren)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Kekuasaan adalah Perimbangan Kekuatan yang Stabil

Presiden RI ke-5 itu berharap kepada para pihak tersebut untuk berhenti melakukannya.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2023