Bursa Kabinet SBY

SBY Minta Sutanto Bantu di Lapangan

VIVAnews - Komisaris Utama Pertamina, Sutanto, lebih banyak tertawa begitu keluar setelah memenuhi undangan wawancara dengan presiden dan wapres terpilih, SBY-Boediono, Sabtu 17 Oktober 2009.

Sutanto yang keluar sekitar pukul 17.29 WIB, setelah sesi wawancara tidak banyak komentar mengenai pertemuannya dengan Presiden SBY. Dia terlihat banyak tertawa saat berbincang dengan wartawan.

"Bapak presiden dan Pak Boediono memberikan arahan untuk kedepan bisa membantu beliau. Karena presiden dalam mengambil keputusan dan strategi perlu masukan yang tepat. karena di lapangan banyak hal berubah baik di dalam dan luar negeri," ujarnya singkat.

Selebihnya Sutanto, lebih banyak melemparkan tawanya untuk menjawab pertanyaan wartawan. Dengan melambaikan tangan, Sutanto, kemudian meninggalkan Cikeas dengan mobil Toyota Camry B 1689 RA, miliknya.

Sutanto yang merupakan calon kuat pengganti  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro. Namun,  Sutanto juga dikabarkan diplot untuk posisi Menteri Hukum dan HAM

Astra Gelar SATU Indonesia Awards 2024, Ini Syarat Jadi Peserta

Sebelum menjadi komisaris utama Pertamina, Sutanto merupakan orang nomor satu di lingkungan Polri. Pria kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950 ini menjabat Kapolri untuk periode 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008.

Lulusan Akabri tahun 1973 ini sebelumnya adalah Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional.

Ia pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995–1998, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara (2000), dan Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober 2002).

Saat Pilpres Juli 2009 lalu, Sutanto aktif dalam tim kampanye SBY-Boediono.

Ketua MPR Bambang Soesatyo

Prabowo Pernah Bilang Demokrasi Sangat Melelahkan, Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bamsoet menilai penyempurnaan UU Pemilu perlu dilakukan di awal pemerintahan Prabowo Subianto periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024